Makassar (ANTARA) - Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menyiagakan petugas Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Makassar untuk mengoptimalkan pengawasan terhadap penumpang pada masa "peak season" jelang akhir tahun.
"Ini bertujuan mengantisipasi penyakit menular yang dibawa oleh penumpang ataupun barang kiriman," kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar Asri Santosa di Makassar, Kamis.
Dia menjelaskan, untuk mendukung Program Bandara Sehat, juga untuk mencegah penyebaran penyakit menular, pihak Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menyiagan petugas BBKK Makassar untuk mengawasi dan menyiapkan layanan kesehatan baik di posko maupun secara mobile.
Hal tersebut dilakukan, karena beberapa penyakit menular seperti pes (typhus), ASR yang disebabkan daging babi itu, begitu pula penyakit demam berdarah, dikhawatirkan menyebar jika tidak diantisipasi secara dini.
Selain mengawasi penumpang domestik, Asri mengimbuhkan, penumpang tujuan luar negeri ataupun dari luar negeri ke Indonesia juga diawasi.
"Semua penumpang diawasi dan siap mendapatkan pelayanan kesehatan, jika kurang fit. Termasuk penumpang tujuan luar negeri atau sebaliknya seperti jamaah umrah, kami perhatikan," katanya.
Hal tersebut dimaksudkan untuk mencegah penyebaran bibit penyakit menular seperti Thypus (pes), ASR yang disebabkan bakteri daging babi, dan demam berdarah yang dipicu musim peralihan.
"Detektor suhu tubuh difungsikan di bandara untuk memantau penumpang yang suhu tubuhnya di atas normal," kata Asri.
Hal itu dibenarkan salah seorang penumpang, Muh Arif. Dia mengatakan, sempat diperiksa oleh petugas BBKK Makassar karena suhu tubuhnya sedikit di atas normal.
Namun setelah diperiksa oleh petugas setempat, lanjut dia, hanya dinyatakan gejala demam biasa sebagai efek flu.