Makassar (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar Andi Zulkifli belum bisa memastikan pengadaan tumbler atau botol minum bagi para siswa untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Zulkifli di Makassar, Senin, menyebut bahwa pengadaan ribuan tumbler itu hanya sebatas usulan yang belum bisa dipastikan pengadaannya, sebab masih harus dibahas di tingkat Pemerintah Kota Makassar dan DPRD Makassar, kemudian kembali disesuaikan kemampuan anggaran daerah.
"Sampai sejauh ini masih wacana yang diusulkan dan belum bisa diakomodasi karena anggaran 2025 sudah berjalan, dan belum masuk dalam perubahan anggaran. Ketika sudah masuk, barulah bisa dibahas," urainya.
Kendati demikian, Bappeda Makassar menilai pengadaan tumbler atau tempat air minum bagi pelajar di kota itu, mulai dari tingkat PAUD hingga SMP sangat memungkinkan untuk menjadi program dalam anggaran perubahan.
Sebab, hal tersebut menjadi salah satu upaya dukungan pemerintah daerah terhadap program prioritas Pemerintah Pusat yang merupakan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional).
"Kalau kacamata kita, ini kan merupakan RPJMN, dan untuk mendukung program prioritas, itu (pengadaan tumbler) bisa masuk. Tinggal bagaimana kemampuan APBD, perlu dihitung, persetujuan melalui pembahasan," kata dia.
Terkait rencana pengadaan tumbler, hal tersebut diinisiasi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang melihat kebanyakan anak-anak membawa minuman kemasan dari rumah.
Menurut dia, Pemkot Makassar akan ambil bagian untuk menyediakan wadah air minum bagi anak-anak. Apalagi, hal tersebut dinilai mampu menekan sampah plastik dari gelas kemasan yang dibawa para pelajar.
"Bisa mengurangi sampah plastik juga. Kita bikin standarnya dan menjadi bagian untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis,” ujarnya.