Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menyiapkan 1,5 ton beras untuk dijual di pasar murah yang digelar di taman Karema Kelurahan Karema Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sulbar, Abdul Waris Bestari, di Mamuju, Selasa mengatakan, pasar murah merupakan strategi Pemprov Sulbar untuk mengendalikan Inflasi di Kabupaten Mamuju.
Ia mengatakan, pasar murah digelar setiap minggu di taman Karema Kabupaten Mamuju, untuk mencegah inflasi dan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pokoknya.
"Beras yang disiapkan sekitar 1,5 ton di pasar murah taman karema itu, telah habis terjual, dibeli masyakarat yang antusias datang membeli," katanya.
Pasar murah di Mamuju digelar dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) sesuai arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga.
Program pasar murah tersebut juga sesuai dengan program nasional dalam menjaga inflasi agar tidak terjadi di daerah.
Sementara, Analisis Ketahanan Pangan Dinas Ketapang Sulbar Habibi menyampaikan antusias masyarakat terus terjadi selama pelaksanaan pasar murah, dan masyarakat yang membeli beras dibatasi karena hanya bisa membeli beras hingga 10 kilogram.
Ia menyampaikan, harga kebutuhan pokok di pasar murah lebih murah hingga 25 persen dibandingkan dengan harga pasar dan bahan pokok yang dijual diantaranya ayam, telur, cabe, minyak, gula, dan sayur-sayuran.
Ia berharap masyarakat untuk tetap tidak panik jika ada bahan pokok mengalami kenaikan, karena pemerintah akan selalu hadir memberikan pelayanan dengan mencegah inflasi.
"Sesuai arahan Gubernur juga bagaimana tetap menjaga harga tetap murah, tapi tidak merugikan pedagang yang ada di pasar.
Salah satu warga Hasniati menuturkan sangat bersyukur adanya pasar murah dilaksanakan Pemprov Sulbar dalam membantu masyarakat.
"Kami sangat terbantu adanya pasar murah, semoga terus dilaksanakan. apalagi kebutuhan bahan pokok sudah mahal dan akan sangat sulit dibeli," ujarnya.