Biak (ANTARA Sulsel) - Kepala Staf Kodam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Herman Asaribab mengajak semua pemimpin agama dan warga di Kabupaten Biak Numfor, Papua, untuk memelihara stabilitas dan kerukunan antarumat beragama yang selama ini sudah sangat harmonis.
"Situasi stabilitas keamanan Biak yang kondusif harus menjadi contoh daerah lain, karena itu saya harapkan pemimpin umat beragama menjaganya serta jangan dipecah belah karena isu tertentu," katanya pada tatap muka dengan pemmpin umat beragama di Biak, Rabu.
Ia mengakui, kehidupan beragama di Biak Numfor sudah sangat kondusif sehingga tugas kita harus memelihara kehidupan yang harmonis ini.
Brigjen Herman, yang merupakan perwira tinggi berasal dari Biak ini mengharapkan sinergitas antarumat beragama dan aparat keamanan TNI/Polri yang sudah terjalin baik harus ditingkatkan sehingga mampu meredam berbagai isu yang berlatar belakang agama.
"Saya sangat berterima kasih dengan pemimpin umat beragama di Biak yang selalu menjalin koordinasi kerja melalui forum kerukunan antarumat beragama," ujar jenderal asal Pulau Numfor, Biak Barat ini.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Antar-Umat Beragama Pendeta Max kafiar mengatakan Biak menjadi contoh daerah lain untuk belajar kerukunan antarumat beragama yang sangat harmonis.
Kunci keharmonisan kehidupan uamt beragama di Biak, menurut Pendeta Max Kafiar, karena adanya toleransi antarumat beragama dalam melaksanakan kegiatan keagamaan.
"Banyak orang luar, dari Jakarta menemui kami untuk belajar tentang harmonisasi kehidupan kerukunan umat beragama di Kabupaten Biak Numfor," katanya.
Ia berharap, komunikasi dan kerja sama yang terjalin antara pemimpin umat beragama dengan Pemkab Biak Numfor, satuan TNI/Polri serta kementerian agama harus dipertahankan guna mewujudkan Biak sebagai zona damai di tanah Papua.
Dialog dengan umat beragama di pusatkan di gedung Sasana Krida, kantor Bupati Biak dihadiri Danrem 173/PVB Bigjen TNI Tri Soewandono, Pelaksana Tugas Sekda Abdul Kahar serta forkompimda Biak Numfor.