Makassar (Antaranews Sulsel) - Kota Makassar menjadi daerah yang paling rawan pada pemilihan kepala daerah (pilkada) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Kalau diranking berdasarkan yang paling rawan, kami menempatkan Makassar, Sidrap, dan Palopo, sebagai tiga teratas dalam pilkada 2018 di Sulsel," kata Kepala Biro Operasional Polda Sulsel Kombes Pol Stephen Napiun pada Rapat Koordinasi Gubernur dan Bupati/Wali Kota se-Sulsel di Makassar, Senin.

Penilaian tingkat kerawanan ini, kata dia, berdasarkan sebelas variabel, di antaranya profesionalitas penyelenggara pemilu, konflik internal parpol, calon incumbent, dan profesionalitas panitia pengawas pemilu.

Variabel lain adalah kondisi geografis, potensi konflik pasangan calon, sejarah konflik, karakteristik masyarakat, dan isu SARA.

Ia mengatakan dinamika Pilkada Kota Makassar semakin meningkat pascadiskualifikasi pasangan incumbent Moh. Ramdhan Pomanto dan Indira Mulyasari (Diami) dan pascaditerimanya gugatan pasangan Munafri dan Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) kepada KPUD Makassar, oleh Mahkamah Agung.

"Hari ini saja, akan ada demo dari massa pendukung kedua calon tersebut untuk segera kami harus antisipasi," ujarnya.

Selain ketiga daerah yang paling rawan tersebut, kata dia, daerah lain yang dinilai rawan secara berurutan adalah Kabupaten Bone, Pinrang, Enrekang, Luwu, Gowa, Jeneponto, Parepare, Luwu Utara, dan Toraja.

"Gowa masuk daerah rawan karena ada sejarah konflik di sana, dan kemungkinan mobilisasi massa yang cukup besar yang dapat mempengaruhi wilayah di sekitarnya," ujarnya.

Pihaknya, juga memastikan telah berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir gesekan yang mungkin terjadi di setiap daerah, dan mengantisipasi kemungkinan konflik yang terjadi. "Tentu saja, kami tidak bisa sendiri, kami membutuhkan dukungan berbagai pihak, khususnya kepala daerah," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024