Makassar (Antaranews Sulsel) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) mencatat aset perbankan di Sulawesi Selatan telah menembus diangka Rp138,85 per Juni 2018.

"Jadi untuk total aset perbankan Sulsel posisi Juni 2018 telah tumbuh 4,50 persen year-on-year (yoy) dengan nominal mencapai Rp138,85 triliun," kata Kepala OJK 6 Sulampua Zulmi di Makassar, Jumat.

Jumlah aset perbankan Sulsel juga mengalami kenaikan cukup positif dibandingkan dengan data per April 2018 yang baru mencapai angka Rp135,96 triliun. Ini juga berarti kondisi industri perbankan Sulsel masih terus tumbuh positif dengan intermediasi perbankan yang tetap tinggi.

Ia menjelaskan, total aset sebanyak Rp138,85 triliun itu terdiri dari aset bank umum Rp136,33 triliun dan sisanya Rp2,48 triliun dari aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Berdasarkan kegiatan bank, menurut dia, aset perbankan konvensional Rp131,51triliun dan aset perbankan syariah Rp7,33 triliun.

Sementara untuk kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga pada level yang tinggi dengan?Loan to Deposit Ratio?(LDR) berada di level 129,00 persen dengan tingkat risiko kredit bermasalah berada di level aman 4,46 persen.

"Khusus industri perbankan syariah, telah mencatakan pertumbuhan 6,91 persen year-on-year dengan nominal Rp7,34 triliun atauebih tinggi dari aset perbankan konvensional dengan 4,37 persen year-on-year dengan nominal Rp131,51 triliun,"ujarnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024