Makassar (Antaranews Sulsel) - Koordinator Cabang VI Daerah Jalasenastri Armada II (DJA II) bersama rombongan yang peduli dengan bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengantarkan bantuan kebutuhan pokok bagi para korban.
     
"Alhamdulillah cukup banyak bantuan kebutuhan pokok yang terkumpul dan semua sembako yang terkumpul ini kita kirim ke Lombok dengan menggunakan kapal," ujar Ketua Korcab VI DJA II Ny Risanti Dwi Sulaksono di Makassar, Selasa.
     
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Ketua Korcab VI DJA II Ny Risanti Dwi Sulaksono kepada Captain Kapal KN Singa Laut Margono di dermaga Layang mako Lantamal VI.
     
Ia mengatakan bahan pokok pangan yang terdiri dari beras, tikar, mie instan, popok bayi, sarung, sikat gigi, pasta gigi, susu, ikan sarden, sabun mandi , biskuit, pembalut wanita dan lainnya diberangkatkan dengan menggunakan kapal laut milik Badan Keamanan Laut (Bakamla).
     
"Itu semua yang terkumpul adalah kebutuhan primer, kebutuhan pokok mulai dari balita hingga dewasa. Kita ingin membantu meringankan beban masyarakat khususnya para korban di Lombok," katanya.
     
Ny Risanti menyatakan sumbangan merupakan hasil penggalangan dana dari Korcab VI DJA II Peduli Lombok yang kemudian diikuti jajaran, Fasharkan Makassar, Rumkit Jala Ammari Lantamal VI, Sekesal Makassar, Ladokgi Yos Sudarso dan Yayasan Hang Tuah Makassar.
     
"Mudah-mudahan dapat membantu terpenuhinya keperluan para korban gempa tersebut. Kami masih akan membuka posko bantuan dan jika terkumpul lagi akan diberankatkan lagi ke Lombok," terangnya.
     
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi dengan kekuatan 7,0 skala richter (SR) mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya pada Minggu (5/8). Gempa bumi 7,0 SR yang melanda Pulau Lombok dan Sumbawa juga dirasakan hingga ke Bali dan Jawa Timur.
     
Gempa tersebut disebut BMKG sebagai gempa utama dari rangkaian gempa yang terjadi di Lombok sebelumnya yaitu pada 29 Juli 2018 yang juga merusak dan menimbulkan korban jiwa jika dilihat dari episenternya yang relatif sama.
 

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024