Korcab VI DJA II tanam 1.000 mangrove
Makassar (ANTARA) - Ketua Koordinator Cabang (Korcab) VI Daerah Jalasenastri Armada (DJA) II Risanti Dwi Sulaksono bersama pengurus lainnya menanam 1.000 pohon bakau atau mangrove di Kawasan Lantebung, Kecamatan Tamalanrea, Makassar.
"Kami bersama ibu-ibu lainnya turun tangan langsung melakukan penanaman pohon dibantu oleh prajurit Lantamal VI melakukan penanaman pohon mangrove di daerah Lantebung yang memang adalah konservasi mangrove," ujar Ketua Korcab VI Daerah Jalasenastri Armada (DJA) II Risanti Dwi Sulaksono di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan penanaman pohong mangrove adalah salah satu bentuk kepedulian Korcab DJA II Lantamal VI terhadap lingkungan hidup, apalagi daerah tersebut merupakan daerah pesisir yang telah ditetapkan menjadi desa wisata agribisnis.
Istri dari Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono ini menyatakan apa yang dilakukannya adalah untuk kelestarian lingkungan agar nantinya, para generasi penerus bangsa bisa mengikuti jejak dari pendahulunya untuk tetap peduli terhadap lingkungan.
"Kami ingin mengajak semua elemen masyarakat menjaga kelestarian hutan mangrove. Kita bersama-sama dapat menjaga keanekaragaman hayati yang dilindungi, mencegah abrasi, sekaligus mengembangkan potensi wisata dan ekonomi berbasis mangrove," katanya.
Risanti mengatakan mangrove di beberapa daerah dan negara-negara tropis lainnya di dunia dijadikan salah satu objek wisata seperti di Brasil.
Kota Makassar yang sebagian wilayahnya perairan mempunyai potensi besar dalam pengembangan ekowisata mangrove dan daerah pesisir seperti di daerah Lantebung menjadi salah satu yang paling cocok untuk pengembangannya.
"Hutan magrove perlu dilestarikan karena selain berfungsi sebagai mitigasi bencana di daerah pesisir khususnya Makassar yang merupakan water front city, hutan magrove dapat menjadi penopang kehidupan fauna sebagai habitat singgah dari jenis fauna tertentu," terangnya.
Selain itu, ia berharap agar semua lapisan masyarakat khususnya masyarakat pesisir setempat agar bisa ikut terlibat dan berpartisipasi dalam proses konservasi itu karena ke depan potensi wisata mangrove ini cukup bagus.
"Di beberapa daerah di Indonesia seperti di Pontianak, Kalimantan Barat, objek wisata mangrovenya cukup banyak yang menggemarinya dan kita ingin kawasan mangrove Lantebung ini seperti itu," ucapnya.
"Kami bersama ibu-ibu lainnya turun tangan langsung melakukan penanaman pohon dibantu oleh prajurit Lantamal VI melakukan penanaman pohon mangrove di daerah Lantebung yang memang adalah konservasi mangrove," ujar Ketua Korcab VI Daerah Jalasenastri Armada (DJA) II Risanti Dwi Sulaksono di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan penanaman pohong mangrove adalah salah satu bentuk kepedulian Korcab DJA II Lantamal VI terhadap lingkungan hidup, apalagi daerah tersebut merupakan daerah pesisir yang telah ditetapkan menjadi desa wisata agribisnis.
Istri dari Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono ini menyatakan apa yang dilakukannya adalah untuk kelestarian lingkungan agar nantinya, para generasi penerus bangsa bisa mengikuti jejak dari pendahulunya untuk tetap peduli terhadap lingkungan.
"Kami ingin mengajak semua elemen masyarakat menjaga kelestarian hutan mangrove. Kita bersama-sama dapat menjaga keanekaragaman hayati yang dilindungi, mencegah abrasi, sekaligus mengembangkan potensi wisata dan ekonomi berbasis mangrove," katanya.
Risanti mengatakan mangrove di beberapa daerah dan negara-negara tropis lainnya di dunia dijadikan salah satu objek wisata seperti di Brasil.
Kota Makassar yang sebagian wilayahnya perairan mempunyai potensi besar dalam pengembangan ekowisata mangrove dan daerah pesisir seperti di daerah Lantebung menjadi salah satu yang paling cocok untuk pengembangannya.
"Hutan magrove perlu dilestarikan karena selain berfungsi sebagai mitigasi bencana di daerah pesisir khususnya Makassar yang merupakan water front city, hutan magrove dapat menjadi penopang kehidupan fauna sebagai habitat singgah dari jenis fauna tertentu," terangnya.
Selain itu, ia berharap agar semua lapisan masyarakat khususnya masyarakat pesisir setempat agar bisa ikut terlibat dan berpartisipasi dalam proses konservasi itu karena ke depan potensi wisata mangrove ini cukup bagus.
"Di beberapa daerah di Indonesia seperti di Pontianak, Kalimantan Barat, objek wisata mangrovenya cukup banyak yang menggemarinya dan kita ingin kawasan mangrove Lantebung ini seperti itu," ucapnya.