Makassar (Antaranews Sulsel) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono berbagi formula yang diterapkannya selama memimpin Sulsel pada masa transisi, usai melakukan serah terima jabatan kepada Gubernur Sulsel periode 2018-2023 Nurdin Abdullah.

"Menangani Sulsel tidak mudah, untuk Sulsel ada formula yang saya terapkan berdasarkan budaya berorientasi keindonesiaan," kata Soni dalam sambutannya usai menandatangani dokumen sertijab tersebut di Makassar, Jumat.

Formula tersebut, kata dia, ditemukan setelah mempelajari aspek politik, sosial, dan budaya Sulsel. Formula tersebut adalah kearifan lokal Sulsel, yaitu nilai Sipakalebbi, Sipakainge, Sipakatau dan Sipatokong yang disingkat 4S.

Sipakatau, kata dia, merupakan sikap yang memanusiakan manusia seutuhnya, dalam kondisi apapun.

Sipakalebbi artinya sifat manusia yang selalu ingin dihargai. Selanjutnya adalah sikap Sipakainge merupakan sifat saling mengingatkan dan Sipatokkong?adalah sifat saling bekerja sama.

Keempat hal inilah, menurut Soni, yang menjadi kunci keberhasilannya mengawal masa transisi Sulsel.

"Tugas memimpin Sulsel tidak mudah, tugas saya antara lain membuat suasana politik Sulsel yang zona merah menjadi adem ayem, namun alhamdulillah kami dapat mengantarkan Sulsel ke gerbang pemerintahan yang baru," kata dia.

Sementara Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyampaikan apresiasinya terhadap kepemimpinan Soni. Soni, menurut Nurdin, adalah penjabat gubernur spesialis zona merah, karena tugasnya untuk menjadikan zona hijau.

"Inilah pilgub yang paling tenang, berkat tangan dingin pak Soni, dan juga dukungan dari Kapolda, Pangdam, dan semua unsur Forkopimda," kata Nurdin.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024