Makassar (Antaranews Sulsel) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil menorehkan prestasi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 melalui inovasi Sertifikat Pengujian Mutu Hasil Perikanan.
"Inovasi tersebut dilakukan pemprov, agar produk perikanan Sulsel tetap mendunia," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Tautoto Tanaranggina yang dihubungi dari Makassar, Kamis.
Inovasi tersebut, lanjutnya, diterapkan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penerapan Mutu Produk Perikanan (BPMPP) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).
"Inovasi ini menyisihkan 2.823 inovasi lainnya," ujarnya.
Sementara Kepala DKP Sulsel Sulkaf S. Latief mengatakan inovasi ini dilakukan untuk mempercepat pelayanan ekspor perikanan.
"Kami menjemput sampel, dan mengantarkan langsung hasil pemeriksaan tanpa biaya tambahan," kata Sulkaf.
Adapun inovasi ini, menurut Sulkaf,melalui tahap seleksi berjenjang mulai dari pengajuan proposal hingga presentasi inovasi.
Dari jumlah 2.824 yang terdaftar, sebanyak 1.689 diajukan ke Kemenpan RB, 1.463 lolos tahap penilaian proposal. Setelah melalui proses evaluasi, mengerucut pada 150 inovasi yang kemudian dinilai oleh tim independen.
"Inovasi tersebut dilakukan pemprov, agar produk perikanan Sulsel tetap mendunia," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Tautoto Tanaranggina yang dihubungi dari Makassar, Kamis.
Inovasi tersebut, lanjutnya, diterapkan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penerapan Mutu Produk Perikanan (BPMPP) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).
"Inovasi ini menyisihkan 2.823 inovasi lainnya," ujarnya.
Sementara Kepala DKP Sulsel Sulkaf S. Latief mengatakan inovasi ini dilakukan untuk mempercepat pelayanan ekspor perikanan.
"Kami menjemput sampel, dan mengantarkan langsung hasil pemeriksaan tanpa biaya tambahan," kata Sulkaf.
Adapun inovasi ini, menurut Sulkaf,melalui tahap seleksi berjenjang mulai dari pengajuan proposal hingga presentasi inovasi.
Dari jumlah 2.824 yang terdaftar, sebanyak 1.689 diajukan ke Kemenpan RB, 1.463 lolos tahap penilaian proposal. Setelah melalui proses evaluasi, mengerucut pada 150 inovasi yang kemudian dinilai oleh tim independen.