Makassar (Antaranews Sulsel)- Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan melakukan berbagai langkah dan upaya dalam menekan angka jumlah buta aksara yang masih tinggi di daerah tersebut.

Kepala Disdik Sulsel, Irman Yasin Limpo di Makassar, Kamis mengakui posisi Sulsel masih berada di peringkat enam dari 11 provinsi yang masih memiliki ?buta aksara di atas angka nasional.

Berdasarkan data yang telah dipaparkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia disebutkan 11 provinsi yang masih memiliki angka buta huruf atau buta aksara di atas angka nasional menempatkan Sulsel posisi keenam.

Selanjutnya Papua (28,75 persen), NTB (7,91 persen), NTT (5,15 persen), Sulawesi Barat (4,58 persen), Kalimantan Barat 4,50 persen, Provinsi Bali (3,57 persen), Jawa Timur (3,47 persen), Kalimantan Utara (2,90 persen), Sulawesi Tenggara (2,74 persen), dan Jawa Tengah 2,20 persen.

Melihat kondisi itu, pihaknya menyampaikan beberapa hal yang sudah dilakukan sebagai upaya dalam rangka antara lain pengadaan pusat pelajaran masyarakat, lembaga kursus dan kepelatihan, ?tanggal latihan ?belajar, gerakan literasi sekolah, gerakan literasi keluarga hingga taman bacaan masyarakat.

"Kita perlu merancang program pengentasan buta huruf dan aksara. Untuk anggaran perubahan, kita lakukan kajian terhadap kerjasama dengan perguruan tinggi terkait yang fokus untuk meningkatkan melek huruf dan aksara di Sulsel," katanya.

 

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024