Makassar (Antaranews Sulsel) - Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI (Lantamal) Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono mengajak warga Makassar agar senantiasa menjaga kebersihan laut dan kanal.
"Di Makassar ini salah satu kota yang memiliki garis pantai cukup panjang dan di dalam kota juga ada banyak kanal yang terhubung langsung ke laut. Karenanya, mari kita menjaga kebersihan laut dan kanal kita," katanya di Makassar, Senin.
Ajakan untuk menjaga kebersihan laut dan kanal itu sesuai dengan program yang telah diluncurkannya yakni 'Gerakan Stop Kotori Laut'.
Ia mengatakan gerakan itu diharapkan mampu mengubah pola dan perilaku masyarakat yang masih ada segelintir tidak memperhatikan kebersihan laut dan kanalnya.
"Program Stop Kotori Laut ini adalah salah satu usaha Lantamal VI bekerja sama dengan pemerintahan setempat dan `stakeholder` di laut untuk tetap melestarikan laut dari pencemaran sampah," katanya.
Dwi Sulaksono menyatakan di laut dan kanal pada beberapa tempat, bukan hanya di Makassar, masih sering ditemui adanya pencemaran lingkungan dengan banyaknya sampah organik maupun sampah nonorganik.
Gerakan Stop Kotori Laut yang diluncurkannya diharapkan mampu mengubah pola pikir masyarakat, meskipun membutuhkan cukup waktu untuk menyadarkan warga.
"Butuh waktu memang untuk berubah tapi kalau kita tidak mulai dari sekarang itu akan sangat lama berubahnya. Kita akan perlahan-lahan edukasi masyarakat sambil menyampaikan juga dampak-dampak buruknya jika tidak mau berubah," katanya.
Menurut dia, sekarang adalah momentum di mana semua pihak bisa betul-betul melaksanakan aksi melestarikan alam dan menjadi pionir membersihkan sampah untuk laut khususnya di perairan kota berjuluk "Anging Mamiri" itu.
Program Danlantamal VI sebagai wujud aksi bebaskan laut dari sampah, diharapkan kepada masyarakat apalgi di musim penghujan ini untuk tidak lagi mengotori laut dan saluran-saluran pembuangan air yang menuju ke laut seperti kanal.
"Mari bersama-sama kita menjaga kelestarian laut demi masa depan anak cucu kita," katanya.
"Di Makassar ini salah satu kota yang memiliki garis pantai cukup panjang dan di dalam kota juga ada banyak kanal yang terhubung langsung ke laut. Karenanya, mari kita menjaga kebersihan laut dan kanal kita," katanya di Makassar, Senin.
Ajakan untuk menjaga kebersihan laut dan kanal itu sesuai dengan program yang telah diluncurkannya yakni 'Gerakan Stop Kotori Laut'.
Ia mengatakan gerakan itu diharapkan mampu mengubah pola dan perilaku masyarakat yang masih ada segelintir tidak memperhatikan kebersihan laut dan kanalnya.
"Program Stop Kotori Laut ini adalah salah satu usaha Lantamal VI bekerja sama dengan pemerintahan setempat dan `stakeholder` di laut untuk tetap melestarikan laut dari pencemaran sampah," katanya.
Dwi Sulaksono menyatakan di laut dan kanal pada beberapa tempat, bukan hanya di Makassar, masih sering ditemui adanya pencemaran lingkungan dengan banyaknya sampah organik maupun sampah nonorganik.
Gerakan Stop Kotori Laut yang diluncurkannya diharapkan mampu mengubah pola pikir masyarakat, meskipun membutuhkan cukup waktu untuk menyadarkan warga.
"Butuh waktu memang untuk berubah tapi kalau kita tidak mulai dari sekarang itu akan sangat lama berubahnya. Kita akan perlahan-lahan edukasi masyarakat sambil menyampaikan juga dampak-dampak buruknya jika tidak mau berubah," katanya.
Menurut dia, sekarang adalah momentum di mana semua pihak bisa betul-betul melaksanakan aksi melestarikan alam dan menjadi pionir membersihkan sampah untuk laut khususnya di perairan kota berjuluk "Anging Mamiri" itu.
Program Danlantamal VI sebagai wujud aksi bebaskan laut dari sampah, diharapkan kepada masyarakat apalgi di musim penghujan ini untuk tidak lagi mengotori laut dan saluran-saluran pembuangan air yang menuju ke laut seperti kanal.
"Mari bersama-sama kita menjaga kelestarian laut demi masa depan anak cucu kita," katanya.