Mamuju (Antaranews Sulsel) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat menggelar Festival "Saeyyang Pattu'du" atau kuda menari sebagai upaya melestarikan budaya Mandar di daerah itu.

Bupati Majene Fahmi Massiara, Saat membuka Festival Saeyyang Pattu'du, Rabu mengatakan, kegiatan itu merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Ditinjau dari aspek budaya, mengendarai "Saeyaang Pattu'du (kuda menari), merupakan tradisi di masyarakat Mandar sebagai apresiasi dan wujud kegembiaraan karena sang anak telah menamatkan Alquran atau juga disebut (to tammaq)," kata Fahmi Massiara.

Festival Saeyyang Pattu?du itu diikuti 50 peserta, mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Majene.

"Kami bangga dengan pelaksanaan festival ini, bukan hanya memberikan ruang untuk melestarikan salah satu kebudayaan Mandar, tapi juga masih memegang nilai-nilai religius yang di harapkan bisa menjadi motivasi bagi anak-anak untuk mengaji," ucapnya.

"Kami berharap festival ini akan menambah semangat dan anak-anak termotivasi menamatkan Alquran," terang Fahmi Massiara.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene Andi Beda Basharoe mengatakan, lazimnya pelaksanaan Festival Saeyyang Pattu?du dilaksanakan beriringan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad.

"Namun karena agenda kegiatan lain cukup padat sehingga tidak dapat dilaksanakan secara serentak dan baru hari ini bisa dilaksanakan," kata Andi Beda Basharoe.

Ia mengatakan, rute Festival Saeyyang Pattu'du dimulai dari Boyang Assmalewuang, kemudian bergerak menuju pusat pertokoan lalu ke lingkungan Saleppa Kecamatan Banggae.

"Peserta lalu mengikuti jalur menuju Disdukcapil kemudian memutar kanan menuju Stadion Prasamya Majene," ujarnya.

Pewarta : Amirullah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024