Makassar (Antaranews Sulsel) - Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, Bendungan Baliase di Luwu Utara yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional akan mendukung sektor pertanian di Sulsel dengan penambahan optimalisasi 10 ribu hektare areal persawahan.

Hal itu dikemukakan Nurdin menanggapi salah satu titik kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Sulsel adalah ke Luwu Utara, Sulsel, Minggu.

"Masyarakat Sulsel harus pandai berterima kasih, karena pemerintah memberikan perhatian penuh di Sulsel yang menjadi penyangga pangan nasional. Wujud perhatian itu dengan membangun bendungan besar Baliase yang berada di Luwu Utara," katanya.

Untuk pembangunan bendungan tersebut, lanjut dia, dialokasikan dana APBN sebanyak Rp21 triliun. Dengan pengoperasian bendungan itu pada 2019, areal sawah tadah hujan di Sulsel yang tercatat seluas 250 ribu hekatare dapat diopetimalkan, bahkan dapat areal baru sekitar 120 ribu ha persawahan.

Dengan demikian, diharapkan predikat Sulsel sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional dapat ditingkatkan.

Dinamika ekonomi di Sulsel selain didukung sektor pertanian dari areal persawahan, lanjut Nurdin, juga ditunjang komoditi ekspor yang dua tahun terakhir sudah bisa langsung ke luar negeri tanpa melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya atau Tanjung Priok, Jakarta.

"Sekian lama kita tidak bisa ekspor langsung, kini sudah bisa langsung ke Amerika Serikat, Eropa dan Asia Timur. Dampak pengiriman langsung ini, waktu tempuh menjadi pendek dan biaya pengiriman lebih murah," ujarnya.

Sementara di sektor perhubungan, Nurdin berharap pembangunan kereta api transSulawesi, khususnya di tahap pertama Kota Makassar - Kota Parepare dapat segera dirampungkan, sehingga memberikan multiplier effect pada perekonomian Sulsel.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024