Mamuju (Antaranews Sulbar) - Gini ratio di Provinsi Sulawesi Barat pada September 2018 tercatat sebesar 0,366, turun sebesar 0,003 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2018 yang sebesar 0,370.
"Tingkat ketimpangan pengeluaran?penduduk Provinsi Sulbar yang diukur oleh Gini Ratio tercatat sebesar 0,366. Angka ini turun sebesar 0,003 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2018 yang sebesar 0,370," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulbar, Suntono di Mamuju, Sabtu.
Sementara itu jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,339, maka Gini Ratio pada September 2018 meningkat sebesar 0,027 poin.
"Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2018 tercatat sebesar 0,451 meningkat dibanding Gini Ratio Maret 2018 yang sebesar 0,421 dan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,392," katanya.
Sedangkan Gini Ratio di daerah perdesaan pada September 2018 tercatat sebesar 0,311 turun dibanding Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,335 dan meningkat jika dibandingkan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,299.
Menurut dia, pada September 2018, distribusi pengeluaran kelompok?penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 18,57 persen.
"Artinya pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah, jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 14,95 persen yang artinya berada pada kategori ketimpangan sedang," katanya.
Sementara untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 20,57 persen, yang berarti masuk dalam kategori ketimpangan rendah.
"Tingkat ketimpangan pengeluaran?penduduk Provinsi Sulbar yang diukur oleh Gini Ratio tercatat sebesar 0,366. Angka ini turun sebesar 0,003 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2018 yang sebesar 0,370," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulbar, Suntono di Mamuju, Sabtu.
Sementara itu jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,339, maka Gini Ratio pada September 2018 meningkat sebesar 0,027 poin.
"Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2018 tercatat sebesar 0,451 meningkat dibanding Gini Ratio Maret 2018 yang sebesar 0,421 dan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,392," katanya.
Sedangkan Gini Ratio di daerah perdesaan pada September 2018 tercatat sebesar 0,311 turun dibanding Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,335 dan meningkat jika dibandingkan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,299.
Menurut dia, pada September 2018, distribusi pengeluaran kelompok?penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 18,57 persen.
"Artinya pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah, jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 14,95 persen yang artinya berada pada kategori ketimpangan sedang," katanya.
Sementara untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 20,57 persen, yang berarti masuk dalam kategori ketimpangan rendah.