Takalar (ANTARA) - Hari pencoblosan kertas suara Pemilu 17 April 2019 di Takalar yang telah berlangsung sejak pukul 07.00-14.00 Wita membawa berkah bagi sejumlah warung makan yang diserbu warga usai pencoblosan.

Terlihat dari antrian panjang di berbagai warung makan seperti sari laut, warung bakso yang  langsung habis dagangannya pada Rabu sore.

"Alhamdulillah, baksonya sudah habis, padahal persediaan kami cukup banyak, lebih dari hari-hari sebelumnya," kata pedagang bakso, Mbak Narsih di Takalar.

Bahkan, beberapa warga mengaku harus membeli sarapan karena tidak memasak di rumah untuk lebih cepat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sementara lauk makan malamnya harus mengantri di warung sari laut.

"Memang tidak ada penjual ikan yang lewat. Kan semua orang pergi mencoblos jadi tidak ada pedagang.Tukang bakso keliling juga tidak ad," kata seorang Warga, Yusliah.

Terkait pedagang ikan, seorang nakhoda kapal di Galesong, H Amin Sese membenarkan tidak adanya aktivitas melaut bagi para nelayan. Khusus hari ini dikosongkan untuk segala rutinitas sehari-hari demi menggunakan hak suaranya untuk Indonesia lima tahun ke depan.

Dikatakan, pemilu ini dianggap penting untuk memilih wakil rakyat di tingkat daerah kabupaten setempat hingga pemilihan presiden yang akan menentukan nasib masyarakat Indonesia, khususnya nelayan.

"Kami berharap presidennya melihat kami rakyat kecil, yang harus banting tulang melaut demi menghidupi anak-istri kami. Juga menyekolahkan anak-anak kita supaya tidak jadi nelayan seperti bapaknya," kata H Amin.


Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024