Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan kembali mengalang kerja sama dengan tim JICA Indonesia guna meningkatkan kemampuan penanggulangan kebocoran air yang dikelola Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) melalui pipa di bawah tanah agar bisa digunakan secara efektif.

"Pertemuan tersebut membahas kerja sama dalam peningkatan kemampuan penanggulangan kebocoran bawah tanah untuk penggunaan air secara efisien di Kota Makassar," sebut Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar M Iqbal Samad Suhaeb, Selasa.

Dalam pertemuan dengan tim dari JICA Indonesia, Ryo Ogawa dan Kenji Niwa di Rumah Jabatan Wali Kota, pihaknya merespon baik kerja sama tersebut.

Selain itu, kerja sama itu merupakan bagian dari hibah atau bukan dalam bentuk pinjaman, sebab skema kerjasamanya langsung kota dengan kota.

“Ini yang menarik, sehingga kalau memungkinkan kita akan kembangkan ke model sister city," tambah Iqbal yang juga mantan Kepala Balitbangda Pemprov Sulsel itu.

Sementara Project Formulation Adviser JICA Indonesia Kenji Niwa, menuturkan kerja sama ini adalah program kemitraan JICA yang segera terealisasi setelah penandatanganan MoU atau nota kesepahaman antara Pemkot Makassar, Indonesia dan Kawasaki, Jepang.

“Kami ada proyek bantuan hibah dari Kota Kawasaki untuk perbaikan kebocoran pipa air minum bawah tanah," tuturnya.

Menurut dia, sebagai langkah awal, kota Kawasaki di Jepang akan mengundang 12 orang teknisi PDAM Makassar secara bertahap untuk diberikan penguatan pelatihan.

Daerah Kawasaki, kata Kenji, telah memiliki teknisi yang profesional dalam hal mengatasi kebocoran pipa dalam tanah. Jadi selain dukungan peralatan, juga akan ada pelatihan bagi teknisi PDAM Makassar.

"Setelah itu baru penerapan peralatan dengan memberikan peralatan pendeteksi letak pipa bocor. Sehingga nantinya tetap akan dioperasikan oleh teknisi PDAM Makassar dengan dukungan teknis dari Kota Kawasaki," tambahnya.

Dirut PDAM Makassar Haris Yasin Limpo pada kesempatan itu mengemukakan, kerja sama ini sangat membantu teknisi. Sebab, bantuan hibah penanggulangan kebocoran air bawah tanah tersebut berupa pengalihan alat yang digunakan teknisi saat pelatihan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia di Jepang.

“Nantinya, alat-alat semacam ultrasonic itu akan diserahkan kepada kita yang digunakan untuk mendeteksi kebocoran air yang ada di bawah tanah," ungkap mantan anggota DPRD Makassar dari Partai Golkar ini.

Rencananya, teknisi perusahaan air Kawasaki akan didatangkan ke Makassar untuk memberi asistensi dan supervisi. Kemudian, staf teknik PDAM Makassar juga akan dikirim belajar ke Kawasaki, Jepang. Dijadwalkan pelaksanaan dari tahun 2019 sampai 2020.

PDAM Makassar merupakan salah satu Perusahaan Daerah (Perusda) yang dikelola Pemerintah Kota Makassar untuk memberikan pemurnian air bagi kebutuhan masyarakat tidak hanya dikonsumsi tapi digunakan sebaik-baiknya guna keberlangsungan kehidupan.
 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024