Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Irman Yasin Limpo MH bersilaturahmi dengan Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA sekaligus membahas Penerimaan Mahasiswa Baru Unhas melalui Jalur Kepemimpinan, yang lebih populer dengan istilah Jalur Ketua OSIS.
Irman Yasin Limpo di sela-sela pertemuan di Makassar, Kamis, menjelaskan program yang dilakukan oleh Dinas Kependidikan Provinsi Sulawesi Selatan untuk memberi arti Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS.
Menurutnya, Ketua OSIS itu telah memiliki bakat kepemimpinan, tinggal perlu diasah dan diarahkan, serta diberikan ruang untuk berkembang.
"Kami akan melakukan pemilihan Ketua OSIS serentak di seluruh Kabupaten dan Kota di Sulawesi Selatan pada tanggal 19 September nanti. Ini bukan pemilihan biasa, sebab ada nilai-nilai pelajaran yang kami ingin tanamkan kepada siswa-siswa SMA bagaimana hidup berbangsa dan bernegara yang efektif. Kita akan menggunakan e-voting dalam pemilihan ini. Panitia pemilihannya, anggarannya, kampanyenya sangat efektif,"kata pria yang akrab disapa None ini.
Dengan metode ini, siswa-siswa SMA yang pada masa depan akan mengambil peran dalam kehidupan bangsa dan negara, dapat belajar dan memperoleh inspirasi bagaimana mengelola kehidupan bangsa dan negara.
None mengaku tertarik dengan inovasi yang dilakukan oleh Unhas, dan berharap hal ini dapat disinergikan dengan program Dinas Pendidikan. Misalnya, Dinas Pendidikan dapat membantu untuk menetapkan kriteria, sehingga aspek kepemimpinan itu betul-betul terakomodasi.
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina juga mengapresiasi langkah inovatif yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan. Apalagi, konsep pembinaan kepemimpinan untuk Ketua OSIS yang disiapkan terukur dan mempunyai kriteria yang jelas.
“Saya kira kita perlu sinergikan kedua inovasi ini. Dinas Pendidikan yang memiliki tools untuk menilai kualitas dan kapasitas siswa Ketua OSIS, nanti Unhas yang menerima dan membina mereka untuk berkembang. Kalau di penerimaan tahun ini, Unhas yang melakukan seleksi sendiri untuk Jalur Ketua OSIS. Ke depannya, kalau perlu Unhas tinggal menyiapkan kuotanya saja. Kriteria dan assesment dilakukan oleh Dinas Pendidikan. Jadi kami menerima yang sudah siap,” kata Prof. Dwia.
Menanggapi hal tersebut, None tampak sumringah. “Wah, itu lebih baik lagi Bu Rektor. Kami akan maksimalkan instrumen yang kami siapkan ini, sehingga nanti akan muncul siswa-siswa potensial yang unggul," kata None.***3***
Irman Yasin Limpo di sela-sela pertemuan di Makassar, Kamis, menjelaskan program yang dilakukan oleh Dinas Kependidikan Provinsi Sulawesi Selatan untuk memberi arti Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS.
Menurutnya, Ketua OSIS itu telah memiliki bakat kepemimpinan, tinggal perlu diasah dan diarahkan, serta diberikan ruang untuk berkembang.
"Kami akan melakukan pemilihan Ketua OSIS serentak di seluruh Kabupaten dan Kota di Sulawesi Selatan pada tanggal 19 September nanti. Ini bukan pemilihan biasa, sebab ada nilai-nilai pelajaran yang kami ingin tanamkan kepada siswa-siswa SMA bagaimana hidup berbangsa dan bernegara yang efektif. Kita akan menggunakan e-voting dalam pemilihan ini. Panitia pemilihannya, anggarannya, kampanyenya sangat efektif,"kata pria yang akrab disapa None ini.
Dengan metode ini, siswa-siswa SMA yang pada masa depan akan mengambil peran dalam kehidupan bangsa dan negara, dapat belajar dan memperoleh inspirasi bagaimana mengelola kehidupan bangsa dan negara.
None mengaku tertarik dengan inovasi yang dilakukan oleh Unhas, dan berharap hal ini dapat disinergikan dengan program Dinas Pendidikan. Misalnya, Dinas Pendidikan dapat membantu untuk menetapkan kriteria, sehingga aspek kepemimpinan itu betul-betul terakomodasi.
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina juga mengapresiasi langkah inovatif yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan. Apalagi, konsep pembinaan kepemimpinan untuk Ketua OSIS yang disiapkan terukur dan mempunyai kriteria yang jelas.
“Saya kira kita perlu sinergikan kedua inovasi ini. Dinas Pendidikan yang memiliki tools untuk menilai kualitas dan kapasitas siswa Ketua OSIS, nanti Unhas yang menerima dan membina mereka untuk berkembang. Kalau di penerimaan tahun ini, Unhas yang melakukan seleksi sendiri untuk Jalur Ketua OSIS. Ke depannya, kalau perlu Unhas tinggal menyiapkan kuotanya saja. Kriteria dan assesment dilakukan oleh Dinas Pendidikan. Jadi kami menerima yang sudah siap,” kata Prof. Dwia.
Menanggapi hal tersebut, None tampak sumringah. “Wah, itu lebih baik lagi Bu Rektor. Kami akan maksimalkan instrumen yang kami siapkan ini, sehingga nanti akan muncul siswa-siswa potensial yang unggul," kata None.***3***