Makassar (ANTARA) - Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar M Iqbal Samad Suhaeb didaulat menjadi salah satu pembicara utama dalam Acara ASEAN Mayors Forum (AMF) ke- 5 yang dilaksanakan di The United National Conference Centre (UNCC), Bangkok, Thailand.
Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Makassar, Sulawesi Selatan Ismail Hajiali, melalui siaran persnya diterima di Makassar, Senin, mengatakan Pj Wali Kota berbicara di depan para pemimpin kota se ASEAN tentang Teknologi Cerdas untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.
"InsyaAllah, ini adalah kesempatan kita untuk membangun kolaborasi dengan kota-kota ASEAN dalam menuntaskan berbagai tantangan perkotaan dengan pendekataan teknologi dan juga kearifan lokal yang kita milik," kata Iqbal.
Menurut dia, salah satu poin yang akan disampaikan dalam forum internasional ini yakni konsep 'Run Makassar' dengan tiga misi utamanya yakni Clean, Comfort and Continuity yang saat ini menjadi acuan utama dalam pembangunan kota Makassar.
“Era digital memberi kita kesempatan untuk membangun keterhubungan yang lebih erat dengan kota-kota lain yang tentu memiliki problematika yang beragam," katanya.
"Di forum ini kita akan bertukar pikiran dengan berbagai pemangku amanah, termasuk juga melihat peluang-peluang kerja sama demi hadirnya solusi dari beragam persoalan kota yang kita hadapi saat ini, baik itu kemacetan, banjir, masalah sampah dan lain-lainnya," ujar Iqbal.
Ismail mengatakan, prosesi pembukaan AMF 2019 berlangsung sangat bersemangat, termasuk ketika Menteri Luar Negeri kerajaan Thailand, H.E.General Anupong Paochinda saat tampil membawakan sambutan sekaligus juga membuka forum ini secara resmi.
Pada kesempatan itu Menteri Luar Negeri kerajaan Thailand, H.E.General Anupong Paochinda mendorong aksi lokal untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif, dalam rangka mendukung upaya ASEAN untuk mempercepat pencapaian SDG sambil memastikan manajemen urbanisasi yang efektif, melindungi lingkungan dan pertumbuhan inklusif.
Rencananya, sore ini waktu Bangkok, Iqbal Suhaeb akan tampil bersama sejumlah pemangku amanah, di antaranya Mr Desmond Choo, Mayor of North East District, Singapura, Mr Jongdae Cha, Director General from Daejeon International Marketing Enterprise, Daejeon, Korea Selatan.
Selanjutnya, Mr Albert Graves, Program Director, WeGO Secretariat , Dr Konstantin Matthies, Engagement Manager, AlphaBeta, Singapura, serta Ms Chee Anne Rono, Urban Development Specialist, Cities Development Initiative for Asia (CDIA).
Sejumlah pejabat Pemkot Makassar hadir mendampingi Iqbal Suhaeb yakni Asisten II Pemkot Makassar, Sittiara Kinang, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkot Makassar, Muhammad Rusli, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Ismail Hajiali serta Kepala Bagian Pemerintahan Pemkot Makassar, Andi Mappanyukki.
AMF 2019 diikuti oleh 300 peserta, terdiri dari pemimpin kota ASEAN, perwakilan pemerintah daerah dan asosiasi pemerintah daerah dari semua negara anggota ASEAN.
Peserta lain termasuk perwakilan tetap dan Sekretariat ASEAN, perwakilan pemerintah nasional, pembuat kebijakan, akademisi, pakar teknis, negara dan lembaga mitra pembangunan, agen khusus dan perwakilan sektor swasta.
Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Makassar, Sulawesi Selatan Ismail Hajiali, melalui siaran persnya diterima di Makassar, Senin, mengatakan Pj Wali Kota berbicara di depan para pemimpin kota se ASEAN tentang Teknologi Cerdas untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.
"InsyaAllah, ini adalah kesempatan kita untuk membangun kolaborasi dengan kota-kota ASEAN dalam menuntaskan berbagai tantangan perkotaan dengan pendekataan teknologi dan juga kearifan lokal yang kita milik," kata Iqbal.
Menurut dia, salah satu poin yang akan disampaikan dalam forum internasional ini yakni konsep 'Run Makassar' dengan tiga misi utamanya yakni Clean, Comfort and Continuity yang saat ini menjadi acuan utama dalam pembangunan kota Makassar.
“Era digital memberi kita kesempatan untuk membangun keterhubungan yang lebih erat dengan kota-kota lain yang tentu memiliki problematika yang beragam," katanya.
"Di forum ini kita akan bertukar pikiran dengan berbagai pemangku amanah, termasuk juga melihat peluang-peluang kerja sama demi hadirnya solusi dari beragam persoalan kota yang kita hadapi saat ini, baik itu kemacetan, banjir, masalah sampah dan lain-lainnya," ujar Iqbal.
Ismail mengatakan, prosesi pembukaan AMF 2019 berlangsung sangat bersemangat, termasuk ketika Menteri Luar Negeri kerajaan Thailand, H.E.General Anupong Paochinda saat tampil membawakan sambutan sekaligus juga membuka forum ini secara resmi.
Pada kesempatan itu Menteri Luar Negeri kerajaan Thailand, H.E.General Anupong Paochinda mendorong aksi lokal untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif, dalam rangka mendukung upaya ASEAN untuk mempercepat pencapaian SDG sambil memastikan manajemen urbanisasi yang efektif, melindungi lingkungan dan pertumbuhan inklusif.
Rencananya, sore ini waktu Bangkok, Iqbal Suhaeb akan tampil bersama sejumlah pemangku amanah, di antaranya Mr Desmond Choo, Mayor of North East District, Singapura, Mr Jongdae Cha, Director General from Daejeon International Marketing Enterprise, Daejeon, Korea Selatan.
Selanjutnya, Mr Albert Graves, Program Director, WeGO Secretariat , Dr Konstantin Matthies, Engagement Manager, AlphaBeta, Singapura, serta Ms Chee Anne Rono, Urban Development Specialist, Cities Development Initiative for Asia (CDIA).
Sejumlah pejabat Pemkot Makassar hadir mendampingi Iqbal Suhaeb yakni Asisten II Pemkot Makassar, Sittiara Kinang, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkot Makassar, Muhammad Rusli, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Ismail Hajiali serta Kepala Bagian Pemerintahan Pemkot Makassar, Andi Mappanyukki.
AMF 2019 diikuti oleh 300 peserta, terdiri dari pemimpin kota ASEAN, perwakilan pemerintah daerah dan asosiasi pemerintah daerah dari semua negara anggota ASEAN.
Peserta lain termasuk perwakilan tetap dan Sekretariat ASEAN, perwakilan pemerintah nasional, pembuat kebijakan, akademisi, pakar teknis, negara dan lembaga mitra pembangunan, agen khusus dan perwakilan sektor swasta.