Mamuju (ANTARA) - Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat Agustus 2019 sebesar 112,29 atau turun 0,85 persen dibandingkan NTP Juli 2019. 

"Pada bulan Agustus 2019, NTP Sulbar menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia," kata  Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar, Win Rizal di Mamuju, Selasa. 

 Ia mengatakan, NTP Sulbar menurut subsektor tercatat untuk Subsektor tanaman pangan (NTP-P) 101,98, subsektor hortikultura (NTP-H) 119,55, subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-R) 116,82.
   
 Kemudin, subsektor peternakan (NTP-T) 110,09,  dan subsektor perikanan (NTN) 111,44.
     
Menurut dia, hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya inflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada Agustus 2019 sebesar 0,24 persen. 
     
"Hal tersebut secara umum dipicu  oleh hampir semua indeks harga kelompok pengeluaran yakni indeks harga kelompok Bahan Makanan, indeks harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau," katanya. 

Kemudian, indeks harga kelompok pengeluaran perumahan, indeks harga kelompok pengeluaran sandang, dan indeks harga kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi yang mengalami peningkatan.

Ia mengatakan, meskipun indeks harga kelompok pengeluaran kesehatan, dan indeks harga kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga cenderung stabil.
     
Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 21 provinsi di Indonesia, tertinggi di Sulawesi Utara sebesar 2,08 persen dan terendah di Maluku Utara sebesar 0,15 persen. Sebelas provinsi lainnya mengalami deflasi, sedangkan Jawa Timur relatif stabil. 

Sulawesii Barat menempati urutan ke-14 dari 21 provinsi yang mengalami Inflasi perdesaan. Untuk skala nasional, NTP bulan Agustus 2019 sebesar 103,22, naik sebesar 0,58 persen dibandingkan bulan Juli 2019, dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,09 persen.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024