Parepare (ANTARA) - Pemerintah Kota Parepare menyiapkan anggaran sebesar Rp12,99 miliar untuk program kota tanpa kumuh (KotaKu) pada empat kawasan niaga diantaranya Lakessi, Ujung Sabbang dan Watang Soreang.
Sekertaris Bappeda Kota Parepare Zulkarnaen di Parepare, Rabu, mengatakan dalam program KotaKu, ada beberapa spot yang akan dikerjakan dalam kawasan niaga tersebut seperti drainase, jalan setapak, ipal, saluran air, dan ruang terbuka hijau.
"Program ini, untuk mempercantik kawasan kumuh, jadi nanti tidak ada lagi kawasan yang kumuh atau jorok," katanya.
Menurut dia, enam kelurahan mendapatkan kucuran dana masing-masing sebesar Rp1 miliar dalam program KotaKu yaitu Kelurahan Lakessi, Lumpue, Watang Soreang, Labukkang, Mallusetasi dan Ujung Sabbang, sehingga setiap kelurahan dapat merencanakan dan membangun lingkungannya sendiri.
"Enam kelurahan ini tetap mendapatkan pendampingan dan pengawasan dari konsultasi ahli, karena mau libatkan dan berdayakan masyarakat setempat, mulai dari perencanaan hingga pengerjaan," tuturnya.
Zulkarnaen berharap program ini dapat mewujudkan 100 persen akses air minum, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen akses sanitasi, dan berdampak positif dimasyarakat.
"Semoga program ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat," pungkasnya.
Sekertaris Bappeda Kota Parepare Zulkarnaen di Parepare, Rabu, mengatakan dalam program KotaKu, ada beberapa spot yang akan dikerjakan dalam kawasan niaga tersebut seperti drainase, jalan setapak, ipal, saluran air, dan ruang terbuka hijau.
"Program ini, untuk mempercantik kawasan kumuh, jadi nanti tidak ada lagi kawasan yang kumuh atau jorok," katanya.
Menurut dia, enam kelurahan mendapatkan kucuran dana masing-masing sebesar Rp1 miliar dalam program KotaKu yaitu Kelurahan Lakessi, Lumpue, Watang Soreang, Labukkang, Mallusetasi dan Ujung Sabbang, sehingga setiap kelurahan dapat merencanakan dan membangun lingkungannya sendiri.
"Enam kelurahan ini tetap mendapatkan pendampingan dan pengawasan dari konsultasi ahli, karena mau libatkan dan berdayakan masyarakat setempat, mulai dari perencanaan hingga pengerjaan," tuturnya.
Zulkarnaen berharap program ini dapat mewujudkan 100 persen akses air minum, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen akses sanitasi, dan berdampak positif dimasyarakat.
"Semoga program ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat," pungkasnya.