Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan distribusi BBM bersubsidi untuk operasional kereta api perintis di Sulawesi Selatan (Sulsel) tepat sasaran untuk mendukung transportasi tersebut.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan bahwa KAI telah mendampingi BPH Migas melakukan pemantauan terhadap ketersediaan dan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) subsidi KA Perintis Makassar – Parepare di Sulsel.
"Pemantauan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa distribusi BBM bersubsidi berjalan dengan baik," kata Anne dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Ia berharap dengan kerja sama tersebut KA Perintis Makassar-Parepare tidak hanya dapat menjadi sarana transportasi, tetapi juga sebagai pendorong perekonomian dan pariwisata di Sulawesi Selatan.
“Kami berharap, sinergi ini dapat terus berlanjut demi pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Anne.
Sebagai bagian dari komitmen KAI untuk menjaga prinsip Good Corporate Governance (GCG), lanjut Anne, KAI berkomitmen untuk memastikan penggunaan BBM subsidi dilakukan secara transparan, tepat sasaran, dan efisien, guna mendukung kelancaran operasional dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat serta mendukung perekonomian daerah.
"Pemanfaatan BBM subsidi yang diamanahkan, akan KAI kelola dengan prinsip Good Corporate Governance," imbuh Anne.
KAI memproyeksikan jumlah penumpang KA Makassar – Parepare pada tahun 2025 akan mencapai lebih dari 342.000 orang dengan peningkatan jumlah penumpang yang diprediksi terjadi pada periode Angkutan Lebaran sekitar bulan Maret hingga April, liburan semester genap sekolah dan angkutan natal dan tahun baru mendatang.
Dalam rangka memastikan kelancaran operasional transportasi kereta api pada periode Natal dan Tahun Baru 2024-2025, KAI mendampingi BPH Migas melakukan pemantauan terhadap ketersediaan dan pendistribusian BBM subsidi yang digunakan untuk mendukung perjalanan KA Perintis Makassar – Parepare.
Direktur SDM dan Umum KAI Rosma Handayani menyampaikan apresiasi kepada BPH Migas atas kerjasama yang telah terjalin.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan BPH Migas, terutama terkait dengan pengoperasian KA Perintis Makassar – Parepare, yang kini semakin menjadi pilihan utama masyarakat Sulawesi Selatan untuk berwisata dan menjadi kereta api pertama di Pulau Sulawesi," ujar Rosma.
Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas berharap pemanfaatan BBM subsidi dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya selama periode angkutan Natal dan tahun baru.
Menurutnya, manfaat KA Perintis Makassar-Parepare akan dirasakan masyarakat pada dua bulan mendatang saat Lebaran 2025.
"Penyesuaian kuota distribusi dapat dilakukan secara tepat, sesuai dengan kebutuhan yang ada, untuk memastikan kelancaran dan keberlanjutan pengoperasian kereta api,” kata Wahyudi.
BPH Migas berharap pula agar frekuensi KA Makassar – Parepare dapat ditingkatkan, mengingat kereta api lebih hemat biaya dan memiliki emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan moda transportasi lainnya.
Dalam kunjungan rombongan KAI dan BPH Migas dimulai dengan rapat koordinasi, kemudian dilakukan inspeksi lokasi pengisian BBM di beberapa titik strategis yang melayani kebutuhan operasional kereta api.
Setelah itu, dilaksanakan tinjauan langsung ke sarana kereta api untuk memastikan kelancaran pengisian BBM. Kegiatan tersebut juga diisi dengan perjalanan inspeksi menggunakan KA Perintis yang menempuh rute Depo – Stasiun Maros – Stasiun Mandai – Stasiun Maros.