Makassar (ANTARA) - Program Sehari Belajar di Luar Kelas atas inisiasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) juga dilaksanakan di berbagai sekolah di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Seperti yang terlihat di beberapa sekolah pada Kecamatan Galesong Raya. Siswa tampak membawa bekal dan tumbler untuk ikut berpartisipasi pada kegiatan yang dimulai sejak pukul 07.00 sampai 10.30 Wita di Takalar, Kamis.
Adapun tema yang diusung dalam kegiatan tersebut ialah "Mewujudkan Sekolah Ramah Anak Melalui Kegiatan Sehari Belajar di Luar Kelas".
"Belajar di alam ternyata sangat menyenangkan. Kita berbaur dengan alam dan menikmati udara segar. Pandangan kita tidak hanya berfokus pada satu titik saja ketika berada dalam kelas," kata Ketua Panitia Pelaksana, Muliati.
Sejumlah lapangan menjadi titik lokasi belajar sehari di luar kelas di Kabupaten itu. Seperti Lapangan Sepak Bola Bontorita Desa Bontomangape, Kecamatan Galesong, Kabupatan Takalar yang menjadi lokasi MTs dan MA Muhammadiyah Bontorita.
Muliati mengemukakan kegiatan belajar ini dilakukan di luar kelas secara global oleh seluruh warga satuan pendidikan. Ini bertujuan untuk mengajak semua stakeholder pendidikan agar belajar bersama di alam bebas.
Ia berharap, kegiatan Sehari Belajar di Luar Kelas bisa diprogramkan sekali dalam satu bulan.
"Kegiatan ini bisa membangun kebersamaan, keakraban dan kedekatan hati antara guru, siswa dan semua elemen dalam lingkup sekolah serta masyarakat luas," kata Kepala MA Muhammadiyah Bontorita, Indari Suddin.
Sementara, Wakamad Bagian Kesiswaan MA Muhammadiyah Bontorita, Muh Aksin Suarso mengatakan kegiatan ini bisa menambah kreativitas siswa dan guru sehingga mengglobal.
Ia menjelaskan, belajar di luar kelas juga sebagai sarana bagi siswa untuk mempraktekkan apa yang pernah diperoleh dalam kelas. Misalnya alasan matahari terbit dari timur dan terbenam di barat yang aksiomatik, teratur dan disiplin.
Seperti yang terlihat di beberapa sekolah pada Kecamatan Galesong Raya. Siswa tampak membawa bekal dan tumbler untuk ikut berpartisipasi pada kegiatan yang dimulai sejak pukul 07.00 sampai 10.30 Wita di Takalar, Kamis.
Adapun tema yang diusung dalam kegiatan tersebut ialah "Mewujudkan Sekolah Ramah Anak Melalui Kegiatan Sehari Belajar di Luar Kelas".
"Belajar di alam ternyata sangat menyenangkan. Kita berbaur dengan alam dan menikmati udara segar. Pandangan kita tidak hanya berfokus pada satu titik saja ketika berada dalam kelas," kata Ketua Panitia Pelaksana, Muliati.
Sejumlah lapangan menjadi titik lokasi belajar sehari di luar kelas di Kabupaten itu. Seperti Lapangan Sepak Bola Bontorita Desa Bontomangape, Kecamatan Galesong, Kabupatan Takalar yang menjadi lokasi MTs dan MA Muhammadiyah Bontorita.
Muliati mengemukakan kegiatan belajar ini dilakukan di luar kelas secara global oleh seluruh warga satuan pendidikan. Ini bertujuan untuk mengajak semua stakeholder pendidikan agar belajar bersama di alam bebas.
Ia berharap, kegiatan Sehari Belajar di Luar Kelas bisa diprogramkan sekali dalam satu bulan.
"Kegiatan ini bisa membangun kebersamaan, keakraban dan kedekatan hati antara guru, siswa dan semua elemen dalam lingkup sekolah serta masyarakat luas," kata Kepala MA Muhammadiyah Bontorita, Indari Suddin.
Sementara, Wakamad Bagian Kesiswaan MA Muhammadiyah Bontorita, Muh Aksin Suarso mengatakan kegiatan ini bisa menambah kreativitas siswa dan guru sehingga mengglobal.
Ia menjelaskan, belajar di luar kelas juga sebagai sarana bagi siswa untuk mempraktekkan apa yang pernah diperoleh dalam kelas. Misalnya alasan matahari terbit dari timur dan terbenam di barat yang aksiomatik, teratur dan disiplin.