Makassar (ANTARA) - Peringatan Hari HIV/AIDS sedunia digelar di area Car Free Day (CFD) yang ditandai dengan pembagian bunga mawar dan pelepasan balon ke udara dari para pemerhati kasus HIV/Aids.
"Semua pihak harus saling bergandengan tangan untuk mencegah dan menanggulangi kasus HIV/Aids di lapangan, tidak cukup dengan petugas kesehatan saja," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) HIV/Aids Sulsel dr Nurul disela kegiatan peringatan Hari HIV/Aids sedunia di Makassar, Minggu.
Menurut dia, sesuai tema peringatan kali ini "Bersama Masyarakat Meraih Sukses" menjadi acuan bagi semua pihak untuk bersama-sama membantu melakukan pencegahan dan penanggulangan kasus HIV/Aids.
Dari sisi akses layanan kesehatan untuk Orang dengan HIV/Aids (ODHA), diakui sudah semakin terbuka sehingga prevalensinya lebih menurun dibanding tahun 2018.
Kepala Bidang P2P HIV/Aids Dinas Kesehatan Sulsel dr Nurul disela kegiatan peringatan Hari HIV/Aids sedunia di Makassar, Minggu (1/12/2019). ANTARA Foto/Suriani Mappong
"Akses pelayanan yang disiapkan Dinas Kesehatan di kabupaten/kota sudah terbuka untuk mereka, termasuk terapi metadon ataupun antiretroviral (ARV) itu mudah dijangkau," katanya mengutip pernyataan Kadis Kesehatan Sulsel Dr Bachtiar Baso yang berhalangan hadir.
"Penularan tidak akan selesai, kalau sumbernya tidak diobati," katanya.
Karena itu, lanjut dia, sinergitas sangat penting antara pemerintah, masyarakat dan LSM pemerhati kasus HIV/Aids. Apalagi disadari masyarakat dan LSM ini memiliki peran penting dalam melakukan pendekatan di lapangan.
Sementara peranan Dinas Kesehatan Sulsel telah melatih petugas puskemas dalam membantu pencegahan dan penanggulangan kasus HIV/Aids.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulsel diketahui, kasus HIV/Aids di Sulsel hingga Oktober 2019 tercatat sebanyak 760 ribu kasus, sementara pada periode 2018 sebanyak 1.117 kasus.
Peringatan Hari HIV/Aids sedunia ini, selain pembagian bunga mawar pada para pejalan kaki yang memanfaatkan area CFD, juga komunitas dan LSM pemerhati kasus ini menggelar baca puisi dan pentas musik.
"Semua pihak harus saling bergandengan tangan untuk mencegah dan menanggulangi kasus HIV/Aids di lapangan, tidak cukup dengan petugas kesehatan saja," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) HIV/Aids Sulsel dr Nurul disela kegiatan peringatan Hari HIV/Aids sedunia di Makassar, Minggu.
Menurut dia, sesuai tema peringatan kali ini "Bersama Masyarakat Meraih Sukses" menjadi acuan bagi semua pihak untuk bersama-sama membantu melakukan pencegahan dan penanggulangan kasus HIV/Aids.
Dari sisi akses layanan kesehatan untuk Orang dengan HIV/Aids (ODHA), diakui sudah semakin terbuka sehingga prevalensinya lebih menurun dibanding tahun 2018.
"Akses pelayanan yang disiapkan Dinas Kesehatan di kabupaten/kota sudah terbuka untuk mereka, termasuk terapi metadon ataupun antiretroviral (ARV) itu mudah dijangkau," katanya mengutip pernyataan Kadis Kesehatan Sulsel Dr Bachtiar Baso yang berhalangan hadir.
"Penularan tidak akan selesai, kalau sumbernya tidak diobati," katanya.
Karena itu, lanjut dia, sinergitas sangat penting antara pemerintah, masyarakat dan LSM pemerhati kasus HIV/Aids. Apalagi disadari masyarakat dan LSM ini memiliki peran penting dalam melakukan pendekatan di lapangan.
Sementara peranan Dinas Kesehatan Sulsel telah melatih petugas puskemas dalam membantu pencegahan dan penanggulangan kasus HIV/Aids.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulsel diketahui, kasus HIV/Aids di Sulsel hingga Oktober 2019 tercatat sebanyak 760 ribu kasus, sementara pada periode 2018 sebanyak 1.117 kasus.
Peringatan Hari HIV/Aids sedunia ini, selain pembagian bunga mawar pada para pejalan kaki yang memanfaatkan area CFD, juga komunitas dan LSM pemerhati kasus ini menggelar baca puisi dan pentas musik.