Mamuju (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeni Anwar mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemerintah kabupaten di daerah itu untuk berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) dalam rangka mempercepat pembangunan di provinsi tersebut.

"Mari kita bersinergi untuk memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi Sulbar demi mewujudkan pembangunan yang Maju dan Malaqbi. Saya mengharapkan tali persaudaraan dapat berlanjut dan semakin kuat demi kesejahteraan masyarakat Sulbar," kata Enny Anggraeni Anwar pada pertemuan tahunan Bank Indonesia Sulbar, yang berlangsung di Ballroom Grand d'Maleo Hotel Mamuju, Kamis.

Menurut Enny, penguatan sinergitas antarlembaga diharapkan dapat mencapai target pembangunan Sulbar yang Maju dan "Malaqbi" atau bermartabat.


Wagub menyampaikan, berkat peran BI bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi dan kabupaten, pada 2019 stabilitas harga yang diukur dalam inflasi terpantau rendah dan stabil, di mana hingga November realisasi inflasi secara tahunan tercatat 1,20 persen.

"Pengembangan klaster pangan yang kerap menyumbang tekanan inflasi harus dilanjutkan dengan perbaikan jalur distribusi dan menjaga ekspektasi masyarakat," terang Enny Anggraeni Anwar.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulbar Budi Sudaryono mengatakan, ekonomi Sulbar ke depan masih tumbuh positif dengan arah perkiraan tumbuh moderat.

"Ekonomi kumulatif 2019 diperkirakan tumbuh 4,7 sampai 5,1 persen year-on-year (yoy). Sejalan dengan pemulihan ekonomi global dan perbaikan kondisi domestik, kita optimistis penguatan pertumbuhan pada 2020 volume perdagangan Sulbar diperkirakan tumbuh sebesar 4,8 sampai 5,2 persen yoy," papar Budi.


Dari sisi inflasi, lanjut Budi, BI memandang inflasi Sulbar masih stabil dan terjaga, namun ke depan diperkirakan akan menemui tantangan yang tidak mudah, seperti sejumlah kebijakan dari pemerintah pusat dan tantangan domestik, yaitu fluktuasi harga hortikultura dan ikan segar.

Menghadapi tantangan tersebut, tambahnya, perlu dilakukan antisipasi melalui penerapan empat K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, komunikasi efektif dan kelancaran distribusi.

Ia menambahkan, ke depan prospek ekonomi Sulbar akan lebih baik pada 2020, apabila ada sinergi kebijakan ekonomi Sulbar antara pemerintah daerah, BI dan berbagai otoritas terkait.

"Optimisme dan perspektif positif perlu terus kita perkuat untuk menyongsong masa depan ekonomi Sulbar yang lebih baik," kata Budi.
  Pertemuan tahunan Bank Indonesia Sulbar, yang berlangsung di Ballroom Grand d'Maleo Hotel Mamuju, Kamis (5/12). (ANTARA/HO/Humas Provinsi Sulbar)

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024