Malili (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) bekerjasama PT Vale Indonesia (PTVI) menggelar Simulasi Rencana Tindak Darurat (Emergency Action Plan) Bendungan Seri Sungai Larona, di Lapangan Soekarno-Hatta, Puncak Indah, Malili, Rabu (11/12/2019).

Kepala BPBD Lutim Muhammad Zabur mewakili Bupati Lutim mengatakan simulasi (latihan kesiapsiagaan) rencana tindak darurat Sungai Larona diadakan bukan berarti bendungan di bawah pengelolaan PT. Vale dalam kondisi kritis, namun sebagai latihan kesiapsiagaan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam menghadapi situasi darurat kegagalan bendungan.

"Hingga saat ini bendungan dibawah pengelolaan PT. Vale Indonesia  salah satu bendungan di Indonesia dengan perawatan yang baik dan selalu dikontrol oleh Komisi Keamanan Bendungan," ungkap Zabur.

Zabur mengatakan, bendungan-bendungan yang dikelola oleh PTVI direncanakan dengan baik dan dapat menahan gempa seperti Bendungan Batubesi dengan type CFRD dapat menahan gempa 6-7 magnitudo, dan saat ini dalam perkuatan untuk dapat menahan gempa hingga 8 magnitudo.

"Selanjutnya, Bendungan Balambano dengan type RCC Dam dapat menahan gempa 8-9 magnitudo. Sedangkan Bendungan Karebbe dengan type dengan type LCVC dapat menahan gempa 7-8 magnitudo," ungkap Zabur.

Menurut Zabur, apa yang telah dilakukan pada simulasi ini, tidak akan pernah kita lakukan di masa akan datang. Namun jika itu terjadi, kita telah siap dalam menghadapi bencana tersebut.

Pewarta : Julius
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024