Makassar (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) persero Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselabar) menandatangani Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan guna memperkuat sinergitas dalam meningkatkan gairah ekonomi serta iklim investasi.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima ANTARA, di Makassar  Kamis, penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Pemprov Sulsel dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi, Syamsul Huda bertempat di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan.

"Kita ingin hadirnya PLN disini, bisa membawa angin segar bagi Sulawesi Selatan dalam hal investasi nanti, terlebih untuk memikat para investor di luar wilayah Sulawesi supaya perekonomian daerah dapat meningkat dari sebelumnya," ungkap Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah.

Melalui penandatanganan ini, Nurdin berharap bisa menjadi peluang investasi yang bagus di wilayah Sulawesi Selatan untuk ke depannya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi, Syamsul Huda bahwa saat ini PLN siap melayani kebutuhan listrik di Sulawesi Selatan.

"Saat ini surplus sistem kelistrikan di Sulawesi Selatan sebesar 600 MW, hal ini memberi peluang kepada investor untuk berinvestasi tanpa khawatir akan pasokan energi listrik. Kami siap melayani investor kapanpun, dimanapun, dan berapapun dayanya," tegasnya.

Menurutnya, dengan adanya nota kesepahaman antara PLN dengan Pemprov Sulsel, sinergi dalam pembangunan dan pengembangan sistem kelistrikan Provinsi Sulawesi Selatan akan semakin kuat.

Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan
penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara Direktur Utama PT Huadi Nickel Alloy, Jos Strefan Hidecky dengan General Manager PLN UIW Sulselrabar Ismail Deu disaksikan oleh Gubernur Sulsel dan Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi.

PLN menambah kapasitas daya PT Huadi Nickel Alloy sebesar 160 MVA dengan layanan Premium setelah perusahaan yang bergerak di pengolahan biji nikel tersebut sudah menggunakan daya listrik sebesar 47 MVA.

PT Huadi Nickel Alloy yang terletak di Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan rencananya akan energize dalam dua tahap yaitu tahap 1 (80 MVA) pada November 2020 dan tahap 2 (80 MVA) pada September 2021.

Salah satu pelanggan industri yang telah menggunakan listrik dari PLN, Jos Stefan Hidecky mengucapkan terimakasih atas layanan yang diberikan oleh PLN.

"Respon PLN dalam melayani kami sangat baik, hal tersebut dibuktikan dengan kemudahan pelayanan dan konsultasi mengenai kelistrikan," kata Jos.

Saat ini rasio Elektrifikasi di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat mencapai 98,25 persen dengan total pelanggan 3.130.000. Dengan adanya surplus 600 MW, PLN berkomitmen untuk melayani seluruh segmen pelanggan mulai dari sektor industri, bisnis, hingga ke daerah pelosok.
 

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024