Makassar (ANTARA) - Balai Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas sedang pada pergantian tahun 2019 di Sulawesi Selatan, khususnya di wilayah Kota Makassar.
"Kemungkinan siang hingga malam hari intensitas hujan sedang 20-50 ml. Tetapi potensi terbesar pada sore hingga malam hari di pergantian tahun," kata Kepala Bidang Data dan Informasi Balai BBMKG Wilayah IV Makassar, Hanafi Hamzah di Makassar, Senin.
Hanafi menyampaikan perkiraan cuaca pada 1 Januari 2020 tetap berpeluang hujan yang cukup besar, terlebih pada 31 Desember 2019. Sehingga ia mengimbau masyarakat agar kegiatan akhir tahun perlu disesuaikan dengan kondisi cuaca.
"Kita imbau masyarakat memperhatikan kondisi cuaca, apabila terjadi hujan pada pergantian tahun, jangan memaksaan untuk berada di luar rumah sebab pola dinamikanya pada tanggal 1 Januari 2020 masih tetap hujan, kemungkinan siang hari," paparnya.
Menurut Hanafi, meskipun masa transisi musim hujan telah dilalui, namun potensi angin kencang masih bisa saja terjadi dengan kondisi gelombang laut 0,5 - 1,25 yang statusnya tidak terlalu signifikan.
Berdasarkan data Stasiun Klimatologi Maros, puncak curah hujan akan terjadi pada Januari-Februari pada wilayah Pantai Barat Sulawesi Selatan. Wilayah itu mencakup Kabupaten Barru, Pangkep, Maros Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponton, sebagian wilayah Bantaeng dan Selayar.
Potensi banjir yang saat ini diwaspadai pada 21-23 Januari sesuai dengan bencana banjir yang menenggelamkan sebagian besar kabupaten di Sulsel pada tahun 2019 ini. Oleh karena itu, pihak Stasiun Klimatologi Maros sedang konsentrasi pada wilayah Pantai Barat.
"Kami konsentrasi di laut barat, intensitas hujan Januari dan Februari mencapai 700-800 ml, curah hujan ini akumulasinya selama satu bulan dan ini kami harus waspadai," jelasnya.
Sementara pada Februari, intensitas hujannya akan lebih rendah atau menurun menjadi 600-700 ml. "Meski demikian, kita harus waspadai angin kencang, karena peluang angin tetap ada," kata Hanafi.
Selain itu, Daerah Sebelah Utara Sulsel yang masuk pada zona musim (sepanjang tahun terjadi hujan) akan mengikuti intensitas kejadian hujan di daerah Pantai Barat Sulsel dengan pola non sum. Daerah ini termasuk Kabupaten Luwu Utara, Luwu Timur, Luwu, Palopo, Enrekang, Toraja dan Toraja Utara.