Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan anggaran Rp18 miliar untuk mengembangkan sentra produksi sekaligus mengembalikan kejayaan sutera di daerah tersebut.

Anggaran ini akan digunakan pada seluruh proses pembuatan sutera, mulai dari budi daya ulat sutera, pembuatan kokon, pemintalan benang, desain, pengendalian mutu, pengembangan tenaga ahli, hingga proses pemasaran.

"Mengembalikan kejayaan sutera di Sulsel merupakan salah satu program prioritas Gubernur Prof Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman," kata Kepala Dinas Perindustrian Sulsel Ahmadi Akil di Makassar, Jumat.

Ia menjelaskan, khusus untuk produksi sutera, rencana anggaran ada di Dinas Perindustrian, yang dialokasikan Rp11,6 miliar. Sedangkan sisanya dialokasikan Dinas Kehutanan Sulsel.

Baca juga: Dekranasda optimistis Sulsel tak impor benang sutera pada 2020

Baca juga: Sulsel dan India Jajaki Peluang Kerjasama Industri Sutera

Ahmadi menyebutkan, anggaran sebesar Rp11,6 miliar di Dinas Perindustrian akan digunakan untuk membangun rumah produksi di Kabupaten Wajo dan Soppeng yang dilengkapi mesin pemintal, pengembangan SDM, hingga pembangunan rumah kokon.

Selain melakukan penguatan hilir, Pemprov Sulsel juga fokus pada hulu industri sutera melalui Dinas Kehutanan. Mulai dari penanaman murbei, rumah ulat, hingga pengadaan traktor dan sumur bor untuk menjamin ketersediaan kokon.

Ahmadi menyebutkan, Kabupaten Wajo dan Soppeng menjadi dua daerah yang akan menjadi fokus sentra pengembangan sutera di Sulsel.

Untuk itu, Ahmadi meyakini, upaya mengembalikan kejayaan sutera di Sulsel dengan fokus pada pengembangan mulai dari hulu ke hilir dapat berhasil.

Baca juga: Gubernur Sulsel resmikan Gerai Silk of Sengkang

Baca juga: Disperindag Sulsel alokasikan dana pembinaan sutera Rp1 miliar
 

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024