Mamuju (ANTARA) - Kapolda Sulbar Brigjen Pol Baharuddin Djafar meminta maaf kepada masyarakat atas dugaan terjadinya kasus penganiayaan antara warga dan oknum personil Brimob Polda Sulbar dan berjanji melakukan proses hukum terhadap oknum yang terlibat.

"Kami meminta maaf atas kejadian dugaan penganiayaan secara bersama-sama di Permandian Salupajang, Desa Battetannga Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman oleh Brimob dan masyarakat," kata Kapolda Sulbar di Mamuju, Selasa.
 
Dalam hal ini, pihaknya menempuh berbagai langkah diantaranya dengan memerintahkan langsung Dansat Brimob Polda Sulbar, Kabid Propam Polda Sulbar dan Kapolres Polman untuk menyelesaikan kejadian di Kabupaten Polman tersebut.

"Dansat Brimob Polda Sulbar, sudah berada di Kabupaten Polman dan, seluruh anggota yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut sudah ditarik ke polda untuk mendapatkan proses hukum di Propam Polda Sulbar," katanya.

Menurut Kapolda, pihaknya sedang menelusuri apa yang menjadi pemicu, sehingga kejadian tindak penganiayaan antara oknum anggota Brimob dan warga bisa terjadi.

"Saat ini, kita masih menelusuri, dan kalau nantinya pemicu masalah ini berawal dari anggota kami, maka kita akan proses sesuai dengan ketentuan, yang ada, dan sanksi akan kita berikan sesuai dengan kesalahan, yang diperbuat," ujarnya.

Ia berharap, masyarakat yang ada di Kabupaten Polman sudah merasa tenang dan tentram karena penanganan pidana umum di Polres Polman akan dijalankan.

Sedangkan untuk internal lanjutnya, oknum yang bersalah harus diproses di Propam Polda sulbar.

"Sekali lagi kami memohon maaf bagi masyarakat Sulbar, yang apabila ada anggota jajaran polda sulbar, yang melaksanakan tugas tidak sesuai dengan ketentuan, polisi seharusnya melindungi masyarakat tetapi justru terkadang ada sikap yang kurang berkenan di hati masyarakat," katanya.

Sebelumnya sejumlah oknum aparat Brimob Polda Sulbar di tempat wisata Salupajaan Polman tampak terlibat keributan dengan warga pengelola wisata Salupajaan.

Para personel Brimob tersebut melakukan tembakan ke udara berkali kali, membuat warga khususnya anak anak dan perempuan di permandian tersebut berlari ketakutan. Selain itu keributan itu mengakibatkan warga terluka.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024