Batam (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan memastikan, saat ini sudah tidak ada lagi kapal coast guard China di Laut Natuna Kepulauan Riau.

"Kapal China tidak ada," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Batam, Rabu.

Meski begitu, ia mengatakan pihaknya bersama aparat terkait lainnya terus waspada di laut, demi memastikan tidak ada kapal asing ilegal yang mencuri ikan di perairan Indonesia.

"Kewaspadaan terus ada. Kita tidak akan pernah berhenti menjaga laut," kata dia.

Ia mengatakan laut Indonesia banyak yang menjaga. Seluruhnya melakukan koordinasi dan kerja sama dalam memastikan laut Indonesia aman. "Harus jaga bersama-sama, enggak bisa sendiri-sendiri," ucap dia.

Menteri menyepakati bahwa ancaman pencurian ikan oleh kapal asing selalu ada. Karena petugas juga tidak pernah berhenti melakukan penindakan kepada kapal asing yang melanggar aturan.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP menangkap lima kapal asing ilegal yang melakukan kegiatan penangkapan ikan di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau.

Kelima kapal ikan asing yang berhasil ditangkap adalah KG 94376 TS, PAF 4837, KG 94654 TS, PAF 4696, dan KG 95786 TS. Keseluruhannya menggunakan alat penangkap ikan jenis trawl atau pukat harimau.

Menteri menyampaikan keberhasilan membekuk kapal ikan asing ilegal merupakan keberhasilan operasi terstruktur yang dilaksanakan oleh lima kapal pengawas perikanan di Laut Natuna Utara yaitu KP Paus 01, KP Hiu Macan Tutul 02, KP Orca O1, KP Orca 02, dan KP Orca 03.

Operasi tersebut merupakan respon KKP dalam melaksanakan arahan Presiden untuk meningkatkan pengawasan dan wujud kehadiran negara di Laut Natuna Utara.

"Luar biasa dedikasi anak-anak di tengah laut. Mereka bisa saja dibayar atau dibeli. Tapi mereka lebih pada kehormatan, membawa kapal itu ke sini," tutur dia.

Pewarta : Yuniati Jannatun Naim
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024