Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah memaparkan potensi dan progres pembangunan Sulsel dari tahun 2018 hingga 2020 pada saat Rapat Pimpinan (Rapim) Kodam XIV Hasanuddin di Gedung Balai Prajurit Jenderal M Jusuf di Makassar, Jumat.

Nurdin Abdullah menyebutkan potensi yang dimiliki Sulsel yakni perikanan, pertanian dan pariwisata, serta untuk progres terdiri dari reformasi birokrasi, mal pelayanan, direct call dan yang paling dirasakan betul masyarakat Sulsel yakni pembangunan infrastruktur.

Di sektor pertanian Sulsel menjadi daerah penyangga beras 22 provinsi se-Indonesia. Prestasi tersebut masih harus terus ditingkatkan dengan cara memanfaatkan lahan tidak ada hujan menjadi lahan resapan air.

Keunggulan lain sebut saja coklat dan biji jambu mete, yang kini produksinya sudah menurun, padahal kedua varietas tersebut merupakan produk unggulan Sulsel.

Menurut alumnus Fakultas Kehutanan Unhas Makassar ini, hal tersebut dipicu sedikitnya peminat yang mau mengembangkan pertanian, dimana para generasi muda lebih berminat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) daripada menjadi petani profesional.

"Hal itu terjadi karena kesejahteraan tidak memihak kepada petani. Makanya, produktivitas dan daya saing masyarakyat harus terus dikembangkan SDMnya," katanya.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu sekaligus menyampaikan di hadapan seluruh unsur pimpinan Kodim se Sulsel, Sulbar dan Sultra untuk menarik peminat generasi muda agar mau menjadi petani profesional tentunya harus diberikan keyakinan baik dari pemerintah maupun dari TNI dan Polri.

"Kita harus mampu memberikan keyakinan kepada kaum melenial bahwa menjadi petani adalah jalan menuju kesejahteraan," ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, perang dunia bukan ancaman bagi seluruh dunia, tapi yang menjadi ancaman paling serius adalah krisis pangan dunia.

Di sektor perikanan, masih dengan masalah serupa dimana para nelayan masih belum memadai baik SDM maupun penyediaan sarana tejnologi penangkapan ikan masih serba tradisional.

"Masih kurang SDM dan teknologi penangkapan ikan. Selama ini kita masih mengunakan metode tradisional sederhana," jelas Gubernur dalam rilisnya.

Untuk mendorong kemajuan para nelayan Pemprov Sulsel akan membangun sarana pelelangan ikan moderen di Kota Palopo.

Sektor pariwisata, Sulsel tidak kalah dengan daerah lain seperti Bali, NTT dan NTB. Sulsel sendiri memiliki potensi pariwisata mulai dari wisata alam, wisata laut hingga wisata cangkar budaya dimiliki, namun masih terkendala dengan konektivitas atau akses jalan.

"Untuk menjemput pengunjung pariwisata, kami membangun akses jalan Bua-Rantepao, Bandara Internasional Buntu Kunik dan kami akan membangun akses jalan di Bulukumba untuk pariwisata," jelasnya.

Begitu juga dengan infrastruktur mulai dari jalan, bandara, rumah sakit dan masih banyak lagi pembangunan lainnya. Menurut dia, setiap rupiah dari APBD Sulsel harus betul-betul dimanfaatkan dan dirasakan betul masyarakyat Sulsel.

Oleh karena itu jalan merupakan urat nadi perekonomian. Pemprov Sulsel akan membangun jalan untuk memperbaiki konektivitas antara kabupaten/kota maupun antara provinsi.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024