Makassar (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Selatan yang diketuai Mayjen TNI Andi Sumangerukka terus menggencarkan edukasi pada masyarakat terkait pemakaman PDP atau yang positif COVID-19.

Hal itu dilakukan Ketua tim Gugus Tugas dan jajarannya di Makassar, Kamis, pasca-dua kasus penolakan pemakaman jenazah yang diduga positif terinfeksi COVID-19 di pekuburan umum.

Karena itu, Andi Sumangerukka mengatakan, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat jika jenazah yang terinfeksi COVID-19 aman dimakamkan di pemakaman umum, karena sudah sesuai standar WHO tata cara mengkafani dan mengebumikannya.

Sementara terkait dengan perkembangan data Posko Gugus Tugas di Makassar, lanjut dia, data pantauan terakhir Covid-19 di Sulsel masih sama, belum ada kenaikan pada hari Kamis ini.

Yang jelas, Andi Sumangerukka berharap, tidak ada kenaikan dari data sebelumnya. Untuk kebenaran data tersebut sudah dicek langsung, semua rumah sakit yang datanya tersentral .

"Data itu jadi satu semua, sehingga kita pantau kegiatan-kegiatan mereka yang ada di rumah sakit, kita ikuti terus, baik itu ODP, PDP maupun yang positif," tuturnya.

Terkait masalah rumah sakit,m menurut dia, semua masih seperti yang awal terdapat rumah sakit rujukan dan rumah sakit penyangga dan kebutuhan APD pun juga demikian namun ke depan akan mendapatkan penambahan."APD yang kita dapatkan semua kita himpun, baik dari Pemerintah, Mabes TNI maupun dari beberapa relawan.

"Untuk tujuh hari ke depan APD yang kita miliki masih cukup, kita masih punya sekitar 1.500, nanti akan masih ada tambahan, kita masih menunggu," katanya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024