Makassar (ANTARA) - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menerjunkan staf dan dosen sebagai relawan pada tim Hasanuddin University Medical Research Centre (HUMRC) dalam penanganan COVID-19.

“Jadi FK UMI juga mengirimkan dosen dan staf menjadi relawan di sana dan bekerja di HUMRC," kata Ketua Unit Penelitian, Publikasi, Pan pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran (UP3M) UMI dr Armanto Makmun, M Kes di Makassar, Rabu.

Di sana mereka mambantu melakukan pekerjaan seperti ekstraksi sample setelah itu baru diperiksa ke real time PCR-nya.

HUMRC merupakan laboratorium penelitian yang fokus untuk penyakit menular, kanker dan metabolik dan berada di Rumah Sakit Pendidikan Unhas.

RS Unhas ditunjuk untuk membantu RS Wahidin memeriksakan COVID-19. RS Wahidin ini ditetapkan pemerintah sebagai rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19.

"Kami juga mempunyai beberapa dosen Fakultas Kedokteran UMI yang sementara mengambil spesialis dan mereka langsung ditugaskan di infection center RS Wahidin. Jadi langsung menangani dan bersentuhan langsung dengan pasien,” tambah Armanto.

Selain menjadi relawan, Fakultas Kedokteran UMI juga mem-backup Unhas dengan meminjamkan alat pemeriksaan real time Polymerase Chain Reaction (PCR). Alat yang digunakan untuk menangani pasien COVID-19 ini diserahkan Fakultas Kedokteran UMI ke HUMRC pada 6 April 2020.

“UMI membantu Unhas dalam penanganan COVID-19 dengan PCR dipinjamkan ke HUMRC. Jadi alat fakultas kedokteran ini dipinjamkan selama pandemi untuk membantu pemeriksaan pasien yang dicurigai menderita COVID-19,” ujarnya.

Armanto berharap, bantuan dan fakultas kedokteran UMI kepada Unhas dan beberapa lembaga kesehatan lainnya dapat meringankan beban petugas kesehatan dalam memutus rantai penyebaran COVID-19.

Selain itu, disebutkan dr Armanto, apa yang dilakukan Fakultas Kedokteran UMI kali ini adalah bentuk manifestasi dari tridarma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.

“Harapannya kami semoga alat itu bermanfaat bagi masyarakat. Membantu petugas medis dan satgas COVID-19 Unhas untuk melakukan pendeteksian," sebut dia.

"Dan tentunya FK UMI juga bisa menjalankan tugas pengabdian ke masyarakat sebagai bukti antusias terhadap penanganan COVID-19. Sehingga, meski kita di tuntut untuk physical distancing tapi aksi kebaikan harus dekat. Tetap semangat meski tidak dekat, dan tetap membantu untuk menghilangkan haru,” sambungnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024