Maros, Sulsel (ANTARA News) - Semen Bosowa berencana akan meningkatkan produksi harian sebanyak seribu ton atau dari kapasitas saat ini rata-rata 5.500 ton menjadi 6.500 ton per hari.

Chief Executive Technical & Production PT Semen Bosowa Maros, Mulyanto Broto mengatakan Rabu, untuk merealisasikan rencana tersebut pihaknya telah mengundang konsultan independen Thailand yang saat ini sementara melakukan audit bisnis.

"Kapasitas produksi pabrik kami telah mencapai sekitar 1,8 juta ton per tahun. Ke depan akan ditingkatkan menjadi lebih dari dua juta ton," ujarnya.

Peningkatan produksi tersebut sebab kecenderungan pada tahun-tahun mendatang permintaan semen meningkat dengan semakin bertambahnya pembangunan infrastruktur.

Menurutnya, saat ini bukan hanya Bosowa yang memprediksi kenaikan itu, tapi sejumlah industri semen lainnya di Indonesia juga  memproyeksikan hal yang sama dan telah melakukan peningkatan produksi rata-rata sebesar 2 juta ton per tahun.   

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa mulai Juni-Juli lalu, operasionalisasi pabrik Semen Bosowa harus dihentikan karena penyerapan pasar negatif, sehingga masih ada sekitar 60 ribu ton produksi yang harus tertunda realisasinya.

"Saya tidak tahu apa penyebabnya sehingga daya serap pasar mulai menurun saat itu. Mungkin karena hujan atau sebab lain yang saya tidak tahu. Yang jelas gudang kami sekarang penuh, mengharuskan penghentian sementara operasionalisasi pabrik," katanya.     

Tapi dia tetap optimis, stok tersebut dapat tersalurkan dan pabrik kembali beroperasi, mengingat realisasi efektif anggaran pembangunan negara mulai dilakukan pada semester dua setiap tahun. 

"Biasanya memang pada semester dua, pasar baru ramai dan pada semester dua 2009, penyerapannya sekitar 60 persen, sementara kalau semester satu hanya berkisar 40 persen. Saya berharap setelah lebaran tahun ini penyerapan semen mulai membaik," ujarnya.

Ia menjelaskan, laporan sementara audit menjelaskan bahwa produksi rata-rata per tahun Semen Bosowa selama enam tahun terakhir mengalami perkembangan positif.

Realisasi periode Januari-Juli 2010 telah mencapai sekitar 1 juta 20 ribu ton. Lebih baik dari situasi puncak Semen Bosowa yang pernah diraih pada periode yang sama 2008 dengan produksi 892 ribu ton.

Menurutnya, jumlah tersebut sebenarnya bisa lebih ditingkatkan menjadi 1 juta 180 ribu ton. Namun karena sempat mengalami kendala suplai listrik akhirnya potensi kenaikan sekitar 160 ribu ton tidak tercapai.

Jika tidak mengalami pembatasan listrik dan dapat menerima total suplai listrik sebesar 30 megawatt, pihaknya yakin pada periode itu potensi produksi sekitar 160 ribu ton bisa dicapai, katanya. (T.KR-AAT/S004)

   

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024