Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah mengatakan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah disesuaikan dengan penyampaian pemerintah pusat untuk mengimbau masyarakat Shalat Id di rumah.
Hal itu terkuak melalui hasil rapat secara daring Forkopimda Sulsel yang diikuti Gubernur, Pangdam Hasanuddin, Kapolda, Kajati dan Kabinda Sulsel, bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) yang membahas pengamanan dan penegakan protokol kesehatan jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Senin.
"Tadi telah disepakati, kita diminta untuk mengimbau seluruh masyarakat melakukan (shalat Id) di rumah. Diimbau dengan sangat untuk melakukan di rumah," katanya.
Nurdin Abdullah mengemukakan imbauan tersebut bukanlah larangan tetapi lebih kepada meminta kesadaran masyarakat untuk lebih berempati dengan upaya pemerintah dan seluruh pihak untuk memutus rantai penularan COVID-19, khususnya di Sulsel.
Sebab kata dia, sesuai dengan analisa BIN (Badan Intelijen Negara), pendemi COVID-19 ini akan masih terjadi peningkatan, apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Maka Lebaran kali ini diimbau untuk dilakukan di rumah, karena tentu dengan kerumunan massa, itu akan ada kemungkinan untuk terjadi penularan lagi," urainya.
Video conference itu juga diikuti Menteri dan Kepala Lembaga seperti Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, Menteri Kesehatan, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, Kepala BIN dan Kepala BNPB.
Nurdin Abdullah menyebutkan bahwa komitmen pertama pada rapat tersebut adalah memutus mata rantai penularan COVID-19.
Oleh karena itu, pemerintah pusat meminta seluruh Forkopimda untuk lebih intens menyosialisasikan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
"Sekiranya ada zona hijau memang bersih dari COVID-19 itu akan kita fasilitasi, terutama untuk lebih fokus untuk mempersiapkan sesuai arahan WHO yaitu protokol kesehatan, itu harus, itu wajib," ujarnya menegaskan.
Apalagi, kata dia, sangat jelas apa yang menjadi penyampaian dari Menko Polhukam, Menteri Agama, Kapolri, Kepala BIN dan para gubernur se-Indonesia serta seluruh menteri terkait.
"Sangat jelas penyampaian tadi yang mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulawesi Selatan bahwa dalam rangka mendukung pemutusan penyebaran COVID-19 ini lebih cepat, maka untuk Idul Fitri kali ini diimbau sebaiknya shalat Id di rumah," pungkasnya.
Hal itu terkuak melalui hasil rapat secara daring Forkopimda Sulsel yang diikuti Gubernur, Pangdam Hasanuddin, Kapolda, Kajati dan Kabinda Sulsel, bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) yang membahas pengamanan dan penegakan protokol kesehatan jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Senin.
"Tadi telah disepakati, kita diminta untuk mengimbau seluruh masyarakat melakukan (shalat Id) di rumah. Diimbau dengan sangat untuk melakukan di rumah," katanya.
Nurdin Abdullah mengemukakan imbauan tersebut bukanlah larangan tetapi lebih kepada meminta kesadaran masyarakat untuk lebih berempati dengan upaya pemerintah dan seluruh pihak untuk memutus rantai penularan COVID-19, khususnya di Sulsel.
Sebab kata dia, sesuai dengan analisa BIN (Badan Intelijen Negara), pendemi COVID-19 ini akan masih terjadi peningkatan, apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Maka Lebaran kali ini diimbau untuk dilakukan di rumah, karena tentu dengan kerumunan massa, itu akan ada kemungkinan untuk terjadi penularan lagi," urainya.
Video conference itu juga diikuti Menteri dan Kepala Lembaga seperti Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, Menteri Kesehatan, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, Kepala BIN dan Kepala BNPB.
Nurdin Abdullah menyebutkan bahwa komitmen pertama pada rapat tersebut adalah memutus mata rantai penularan COVID-19.
Oleh karena itu, pemerintah pusat meminta seluruh Forkopimda untuk lebih intens menyosialisasikan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
"Sekiranya ada zona hijau memang bersih dari COVID-19 itu akan kita fasilitasi, terutama untuk lebih fokus untuk mempersiapkan sesuai arahan WHO yaitu protokol kesehatan, itu harus, itu wajib," ujarnya menegaskan.
Apalagi, kata dia, sangat jelas apa yang menjadi penyampaian dari Menko Polhukam, Menteri Agama, Kapolri, Kepala BIN dan para gubernur se-Indonesia serta seluruh menteri terkait.
"Sangat jelas penyampaian tadi yang mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulawesi Selatan bahwa dalam rangka mendukung pemutusan penyebaran COVID-19 ini lebih cepat, maka untuk Idul Fitri kali ini diimbau sebaiknya shalat Id di rumah," pungkasnya.