Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan M. Nurdin Abdullah berharap, akademisi, mahasiswa, tokoh agama, serta tokoh masyarakat bisa menjadi fasilitator pencegahan COVID-19 di daerah masing-masing.

Hal itu, kata dia, agar pesan-pesan dalam pencegahan COVID-19 dapat tersalurkan dan diterapkan di masyarakat sehingga Sulsel dapat segera memasuki normal baru di tengah pandemi virus corona jenis baru itu.

"Tokoh agama, tokoh masyarakat, para akademisi dan mahasiswa, saya harap menjadi fasilitator di lingkungan masing-masing," kata dia melalui pertemuan secara virtual dengan akademisi, tokoh masyarakat dan mahasiswa, dalam rangka Dies Natalis Ke-40 Universitas Atma Jaya Makassar, Selasa.

Ia meminta semua pihak tidak berpuas diri terlebih dahulu, karena masih banyak tahapan yang harus dilakukan ke depan untuk memastikan normal baru berjalan dengan baik di Sulsel.

"Dalam menuju 'new normal' (normal baru) di Sulsel, sekali lagi pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kita membutuhkan sinergi, untuk itu melalui kesempatan yang baik ini, saya menyampaikan mari kita jaga momentum ini sebaik-baiknya," katanya.

Berdasarkan penyampaian dari Presiden Republik Indonesia bahwa sebelum melakukan normal baru, terlebih dahulu dilakukan edukasi, sosialisasi, dan simulasi.

"Ketika Bapak Presiden Jokowi mengatakan 'new normal', langsung memberikan arahan bahwa harus terlebih dahulu ada edukasi, sosialisasi dan simulasi," ujarnya.

Ia mengemukakan tentang masa transisi terkait dengan pelaksanaan normal baru itu.

"Jadi ada masa transisi dulu, tidak langsung dibuka begitu saja, sehingga semua dilakukan secara hati-hati sesuai dengan arahan bapak Presiden," katanya.
 

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024