Makassar (ANTARA) - Angkutan kota yang dikenal dengan istilah "Pete-pete" di Makassar sudah menggunakan Quich Responce Core Indonesia Standar (QRIS) atau aplikasi uang elektronik untuk memudahkan layanan pada penumpang pada masa pandemi COVID-19.

"QRIS ini secara bertahap sudah mulai direalisasikan kalangan masyarakat, awalnya mulai dari layanan daring jasa transportasi dan pemesanan makanan, kini sudah digunakan pula para sopir angkot," kata Kepala Grup Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Iwan Setiawan di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, implementasi QRIS secara nasional efektif beralku pada 1 Januari 2020, sedang peluncurannya sudah dilakukan oleh Gubernur BI Perry Warjio bertepatan HUT ke-74 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2019.

Adanya jeda pemberlakukan secara efektif aplikasi uang atau dompet elektronik itu, lanjut dia, untuk memberikan masa transaksi persiapan bagi penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP).

Menurut Iwan, aplikasi dengan menggunakan barcode ini bertujuan mendorong efisiensi transaksi, mepercepat iklusi keuangan, memajukan UMKM yang tujuan akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan Indonesia.

"Ini juga sejalan dengan upaya menjaga jarak pada masa pandemi COVID-19, sehingga disarankan untuk menggunakan sistem pembayaran berbasis digital," katanya.


Sementara itu, salah seorang sopir angkot jurusan Sentral-Daya, Haeruddin mengatakan, sangat terbantu dengan menggunakan QRIS, karena tidak perlu repot lagi menukarkan uang receh.

Cukup menggunakan aplikasi pembayaran uang elektronik di telepon seluler, lanjut dia, penumpang dapat melakukan scan barcode dalam melakukan pembayaran jasa angkot "pete-pete".

Hal itu dibenarkan, penumpang tujuan Pasar Daya, Hj Rismawati. Dia mengatakan, cukup membayar menggunakan aplikasi LinkAja atau OVO sudah bisa membayar jasa sopir "Pete-pete" tanpa perlu mencari uang pecahan kecil.

"Ini sangat membantu masyarakat, karena semua transaksi ssudah bisa digunakan menggunakan aplikasi uang elektronik," katanya.


  Kepala Grup Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Iwan Setiawan (kanan). ANTARA Foto / Suriani Mapppong (dok) 

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024