Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan fokus pada pembangunan infrastruktur jalan dan irigasi di tahun 2020 dengan nilai lebih Rp600 miliar dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebanyak Rp10 triliun di tahun 2020.

Sekretaris Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel Eddi Junaedi di Makassar, Selasa mengatakan jalan dan irigasi sebagai proyek infrastruktur merupakan dua komponen yang sangat penting. Ini dikatakan gubernur adalah urat nadi perekonomian di Sulawesi Selatan.

"Kita memang dorong maksimal proyek jalan dan irigasi, karena proyek tersebut dipastikan akan menimbulkan konektivitas antara daerah yang bisa mendukung peningkatan ekonomi," katanya.

Selain itu, proyek jalan dinilai akan menyerap banyak tenaga kerja yang dipastikan berdampak pada pergerakan ekonomi masyarakat, apalagi pasca pandemi yang mengakibatkan banyak pekerja di PHK.

Ia merinci pembangunan Jalan di Sulsel memakan anggaran lebih dari Rp400 miliar, sementara pada proyek irigasi lebih Rp100 miliar.

"Dua tahun terakhir, proyek jalan mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun 2018. Kita memang maksimal untuk jalan untuk menggerakkan ekonomi, termasuk pada pengerjaannya," kata dia.

Eddi mengemukakan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Sulsel harus dipercepat, apalagi Sulsel menjadi lokomotif di kawasan Timur Indonesia.

"Sulsel harus selalu tampil di depan untuk pemulihan, artinya intervensi pemerintah harus maksimal untuk belanja modal pemerintah, karena akan membuka kesempatan bekerja bagi pekerja yang mengalami PHK saat pandemi," katanya.

Kepala Biro Pengadaan Barang Jasa, Sari Pujiastuti mengatakan lelang proyek pada 19 paket pengerjaan jalan dan jembatan telah selesai dilakukan di 24 kabupaten/kota se Sulsel.

"Paket jalan sudah selesai dilelang dan tersisa dua jembatan, idealnya seharusnya dilakukan sekarang, tetapi masalah yang ada terkait kondisi lahan dan alam, makanya belum dilelang," ujarnya.

Kata dia, Pemprov Sulsel memprioritaskan lelang terhadap proyek besar dengan dana besar yang membutuhkan waktu sekitar lima bulan ke atas. Sehingga, proses lelang telah mencapai 83 persen dengan serapan anggaran sebesar Rp751 miliar.

Harapan pemerintah pusat mempercepat lelang, karena hanya pemerintah yang bisa langsung menggerakkan ekonomi masyarakat, seperti pada pekerja konstruksi karena menggunakan tenaga kerja besar dan lokal.

"Lelang proyek yang selesai sudah Rp751 miliar dari semua opd, proyek jalan dan pengawasannya, termasuk pengadaan oleh OPD seperti Dinas kesehatan dan Dinas Kelautan," katanya.

Hingga saat ini, realisasi proyek di Sulsel pada kwartal II telah mencapai 38 persen dan ditargetkan mencapai 75 persen pada kwartal III.
 

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024