Makassar (ANTARA News) - Distributor telepon genggam Cross Mobile di Indonesia melakukan penetrasi pasar ponsel di kawasan timur Indonesia dengan meluncurkan produk terbarunya di Makassar.
Direktur Marketing PT Aries Indo Global Teddy Tjan di Makassar, Rabu, mengatakan, pihaknya terus menambah produk terbaru guna melengkapi 12 varian ponsel Cross Mobile yang telah beredar di wilayah timur saat ini.
"Varian terbaru Cross Mobile CB-83 AT, yang merupakan pembaruan dari varian Cross Mobile CB sebelumnya, bisa terjual hingga 70 ribu unit per bulannya," kata dia.
Penetrasi pasar dengan kehadiran produk terbaru itu bisa memberikan kontribusi sebesar 50 persen dari total penjualan per hari yang ditargetkan perusahaan selama ini.
Apalagi, lanjut dia, Makassar baru memberikan kontribusi penjualan sebesar 10 persen dari total penjualan produknya secara nasional.
"Mudah-mudahan produk ini bisa mendongkrak penjualan di Makassar," kata dia.
Tahun ini, penjualan "mobile cross" secara nasional yang ditargetkan 500.000 unit per bulan, sehingga pangsa pasar produksi ponsel China itu bisa mencapai 10 persen yang saat ini baru sekitar 8 persen. (T.KR-HK/S016)
Direktur Marketing PT Aries Indo Global Teddy Tjan di Makassar, Rabu, mengatakan, pihaknya terus menambah produk terbaru guna melengkapi 12 varian ponsel Cross Mobile yang telah beredar di wilayah timur saat ini.
"Varian terbaru Cross Mobile CB-83 AT, yang merupakan pembaruan dari varian Cross Mobile CB sebelumnya, bisa terjual hingga 70 ribu unit per bulannya," kata dia.
Penetrasi pasar dengan kehadiran produk terbaru itu bisa memberikan kontribusi sebesar 50 persen dari total penjualan per hari yang ditargetkan perusahaan selama ini.
Apalagi, lanjut dia, Makassar baru memberikan kontribusi penjualan sebesar 10 persen dari total penjualan produknya secara nasional.
"Mudah-mudahan produk ini bisa mendongkrak penjualan di Makassar," kata dia.
Tahun ini, penjualan "mobile cross" secara nasional yang ditargetkan 500.000 unit per bulan, sehingga pangsa pasar produksi ponsel China itu bisa mencapai 10 persen yang saat ini baru sekitar 8 persen. (T.KR-HK/S016)