Mamuju (ANTARA) - Polda Sulawesi Barat menggelar simulasi penanganan bencana alam sebagai antisipasi jika terjadi peristiwa itu sebagai dampak fenomena La Nina di daerah tersebut.

Simulasi penanganan bencana alam itu digelar pada apel konsolidasi TNI dan Polri serta pemangku kepentingan lainnya di Provinsi Sulbar.

Simulasi yang berlangsung di lapangan upacara Kantor Gubernur Sulbar pada Kamis tersebut, diikuti para personel Polda Sulbar, TNI dari Korem 142/Tatag, Basarnas, BPBD, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan instansi terkait lainnya.

Pada simulasi tersebut, Tim SAR gabungan dari Korem 142/Tatag, Satuan Samapta Polda Sulbar, Satuan Brimob, serta Basarnas Provinsi Sulbar memperagakan penyelamatkan terhadap dua korban bencana alam yang terjebak di lantai dua sebuah gedung.

Dengan menggunakan mobil dan peralatan SAR, para personel gabungan berhasil menyelamatkan korban yang terjebak setelah sebelumnya memotong besi dan pohon yang menjadi penghalang jalur evakuasi para tim SAR.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulbar AKBP Syamsu Ridwan mengatakan apel konsolidasi tersebut bertujuan mengetahui sejauh mana kesiapan dari TNI/Polri serta pemerintah dalam bertindak jika sewaktu-waktu terjadi bencana dengan menyiapkan sumber daya, sarana dan prasarana sebagai langkah antisipasi.

"Berdasarkan prakiraan BMKG, sebagian besar wilayah Indonesia akan terdampak La Nina pada akhir 2020 hingga awal 2021. Di wilayah Sulbar sendiri berdasarkan prakiraan BMKG, hujan akan terjadi tiga bulan terakhir terhitung mulai November 2020 hingga Januari 2021," katanya.

Cuaca ekstrem sebagai dampak fenomena La Nina, katanya, dapat menimbulkan bencana alam, seperti angin kencang, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta luapan air .

"Dibutuhkan kewaspadaan semua pihak, termasuk masyarakat sebagai antisipasi dini jika terjadi bencana akibat fenomena La Nina ini," tuturnya.
 

Pewarta : Amirullah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024