Makassar (ANTARA) - Pelaksanaan vaksinasi dosis II kini tengah berlangsung di berbagai wilayah Sulawesi Selatan, untuk sejumlah pulau di daerah kepulauan Kabupaten Pangkep dan Selayar belum bisa terlaksana karena terkendala cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem di Kabupaten Pangkep menyebabkan distribusi vaksin terlambat atau mulur dari jadwal yang ditentukan sebelumnya, alhasil ini berdampak pada pelaksanaan vaksinasi. Sementara vaksinasi dosis II mengacu pada pelaksanaan vaksin dosis I dengan jarak 14 hari.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep dr Nurliah Sanusi yang dihubungi dari Makassar, Jumat mengemukakan terdapat lima pulau terluar di Pangkep yang belum memulai vaksinasi dosis II.
Lima pulau tersebut yakni Pulau Sarappo, Kalmas, Liukang Tangaya, Pammantauang dan Sailus.
"Cuaca dan ombak besar akibatkan distribusi vaksin terlambat, jadi otomatis vaksin dosis II juga mengikut, karena itu dilakukan setelah hari ke 14," katanya.
Meski demikian, Dinkes Kabupaten Pangkep mencatat capaian vaksinasi dosis I telah mencapai 86,34 persen dan dosis II 31,33 persen hingga 18 Februari. Secara keseluruhan, pelaksanaan vaksin di Kabupaten Pangkep dianggap berjalan lancar.
"Tapi kalau dihitung-hitung, besok (20/02) sudah ada yang divaksin dosis II. Kalau pulau bahkan cakupannya ada yang 70 persen lebih. Memang ada pulau yang jaringannya tidak memadai, belum bisa mengirim data," jelasnya.
Mulurnya vaksinasi COVID-19 juga terjadi di Kabupaten Kepulauan Selayar, bukan hanya di kepulauan tetapi juga di wilayah daratan. Hal itu diakibatkan keterlambatan distribusi vaksin COVID-19.
Distribusi vaksin dari Pemerintah Provinsi Sulsel baru dilakukan pada 29 Februari mengakibatkan pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Selayar juga baru dimulai pada 2 Februari dan 5 Februari untuk wilayah kepulauan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Selayar dr Husaini mengemukakan angin kencang dan susahnya akses jangkauan ke sejumlah pulau terluar di wilayahnya menambah keterlambatan pelaksanaan vaksinasi.
"Dalam keadaan angin kencang, distribusi vaksin itu sangat susah ditambah akses wilayah yang harus ditempuh cukup lama. Apalagi transportasi veri punya jadwal, jadi ada pulau yang baru didistribusi di tanggal 8 Februari," urainya
Kabupaten Selayar memiliki 30 pulau yang 10 pulau di antaranya merupakan pulau terluar dan hingga saat ini belum melakukan vaksinasi COVID-19 dosis II, namun pada pelaksanaannya direncanakan pada pekan mendatang.
Hingga 19 Februari, Dinkes Kabupaten Selayar mencatat capaian vaksinasi dosis I yakni 90,60 persen atau 1.667 orang tenaga kesehatan telah divaksin, sedangkan capaian suntik vaksin dosis II yaitu 625 nakes atau 33,97 persen.
Cuaca ekstrem di Kabupaten Pangkep menyebabkan distribusi vaksin terlambat atau mulur dari jadwal yang ditentukan sebelumnya, alhasil ini berdampak pada pelaksanaan vaksinasi. Sementara vaksinasi dosis II mengacu pada pelaksanaan vaksin dosis I dengan jarak 14 hari.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep dr Nurliah Sanusi yang dihubungi dari Makassar, Jumat mengemukakan terdapat lima pulau terluar di Pangkep yang belum memulai vaksinasi dosis II.
Lima pulau tersebut yakni Pulau Sarappo, Kalmas, Liukang Tangaya, Pammantauang dan Sailus.
"Cuaca dan ombak besar akibatkan distribusi vaksin terlambat, jadi otomatis vaksin dosis II juga mengikut, karena itu dilakukan setelah hari ke 14," katanya.
Meski demikian, Dinkes Kabupaten Pangkep mencatat capaian vaksinasi dosis I telah mencapai 86,34 persen dan dosis II 31,33 persen hingga 18 Februari. Secara keseluruhan, pelaksanaan vaksin di Kabupaten Pangkep dianggap berjalan lancar.
"Tapi kalau dihitung-hitung, besok (20/02) sudah ada yang divaksin dosis II. Kalau pulau bahkan cakupannya ada yang 70 persen lebih. Memang ada pulau yang jaringannya tidak memadai, belum bisa mengirim data," jelasnya.
Mulurnya vaksinasi COVID-19 juga terjadi di Kabupaten Kepulauan Selayar, bukan hanya di kepulauan tetapi juga di wilayah daratan. Hal itu diakibatkan keterlambatan distribusi vaksin COVID-19.
Distribusi vaksin dari Pemerintah Provinsi Sulsel baru dilakukan pada 29 Februari mengakibatkan pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Selayar juga baru dimulai pada 2 Februari dan 5 Februari untuk wilayah kepulauan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Selayar dr Husaini mengemukakan angin kencang dan susahnya akses jangkauan ke sejumlah pulau terluar di wilayahnya menambah keterlambatan pelaksanaan vaksinasi.
"Dalam keadaan angin kencang, distribusi vaksin itu sangat susah ditambah akses wilayah yang harus ditempuh cukup lama. Apalagi transportasi veri punya jadwal, jadi ada pulau yang baru didistribusi di tanggal 8 Februari," urainya
Kabupaten Selayar memiliki 30 pulau yang 10 pulau di antaranya merupakan pulau terluar dan hingga saat ini belum melakukan vaksinasi COVID-19 dosis II, namun pada pelaksanaannya direncanakan pada pekan mendatang.
Hingga 19 Februari, Dinkes Kabupaten Selayar mencatat capaian vaksinasi dosis I yakni 90,60 persen atau 1.667 orang tenaga kesehatan telah divaksin, sedangkan capaian suntik vaksin dosis II yaitu 625 nakes atau 33,97 persen.