Beijing (ANTARA) - Armada laut China yang dipandu kapal perusak rudal tipe 052D menyeberangi wilayah khatulistiwa sebagaimana video yang dirilis Angkatan Laut setempat di akun resmi Weibo, Kamis (25/2).
Dalam video tersebut terlihat kapal 052D mengawal kapal pendaratan amfibi 071, kapal pendukung 901, kapal fregat 054A, dan kapal pengintai yang tidak jelas nomor lambungnya.
Tidak disebutkan secara pasti lokasi sekelompok kapal perang yang berhasil melintasi garis khatulistiwa itu.
Namun armada laut China menggelar latihan bersama dengan Angkatan Laut Singapura, seperti diberitakan ANTARA pada Kamis (25/2).
Sementara itu, 10 pesawat pengebom milik Komando Armada Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dikerahkan dalam latihan di wilayah udara Laut China Selatan (LCS).
Pengerahan pesawat pengebom tersebut dilakukan setelah beberapa pasukan dari Prancis dan Amerika Serikat melintasi wilayah yang disengketakan beberapa negara tersebut.
Latihan tersebut mempraktikkan serangan rudal pada target maritim dengan skenario taktis untuk menguji kemampuan koordinasi tempur antara pilot baru dan veteran, demikian Komandan Resimen Bomber Li Haitao disiarkan stasiun televisi setempat.
Dalam video tersebut terlihat kapal 052D mengawal kapal pendaratan amfibi 071, kapal pendukung 901, kapal fregat 054A, dan kapal pengintai yang tidak jelas nomor lambungnya.
Tidak disebutkan secara pasti lokasi sekelompok kapal perang yang berhasil melintasi garis khatulistiwa itu.
Namun armada laut China menggelar latihan bersama dengan Angkatan Laut Singapura, seperti diberitakan ANTARA pada Kamis (25/2).
Sementara itu, 10 pesawat pengebom milik Komando Armada Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dikerahkan dalam latihan di wilayah udara Laut China Selatan (LCS).
Pengerahan pesawat pengebom tersebut dilakukan setelah beberapa pasukan dari Prancis dan Amerika Serikat melintasi wilayah yang disengketakan beberapa negara tersebut.
Latihan tersebut mempraktikkan serangan rudal pada target maritim dengan skenario taktis untuk menguji kemampuan koordinasi tempur antara pilot baru dan veteran, demikian Komandan Resimen Bomber Li Haitao disiarkan stasiun televisi setempat.