Mamuju (ANTARA) - Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat mendorong investor menggeluti usaha pengelolaan hasil perikanan di wilayah itu yang hingga kini belum banyak yang melakukannya, meski potensinya cukup tinggi.

"Di Sulbar belum ada investor berupaya mengelola hasil perikanan Sulbar, sehingga menjadi peluang bagi pengusaha membuka investasi sektor perikanan di Sulbar," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Perbendaharaan Provinsi Sulbar Imik Eko Putro di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan hasil perikanan Sulbar dengan nilai produksi mencapai 70 ribu ton pertahun, selama ini banyak dipasok pengusaha perikanan ke sejumlah daerah di Kalimantan karena selain cepat laku juga harganya tinggi.

"Kondisi tersebut membuat hasil tangkapan nelayan Sulbar sedikit yang dipasok ke Sulbar karena kurangnya investor yang siap membeli ikan nelayan untuk dipasarkan," katanya.

Oleh karena itu, potensi investasi perikanan di Sulbar cukup menjanjikan dan jika investor semakin banyak maka akan semakin memotivasi nelayan untuk giat menangkap ikan hingga pada akhirnya semakin banyak ikan yang dipasok ke Sulbar bahkan ke wilayah lainnya di Sulawesi.

Menurut Eko, selain sektor perikanan, Sulbar juga berpeluang menerima investasi di sektor perkebunan karena Sulbar memiliki potensi perkebunan kopi melimpah di atas 2000 ton pertahun.

"Investasi untuk memasarkan hasil kopi yang telah diolah sangat menjanjikan,  sehingga pengusaha diminta berinvestasi di Sulbar, dan ini juga akan mendorong peningkatan perekonomian  daerah," katanya. 

Ia berharap pemerintah dapat mendorong terciptanya investasi karena itu yang mesti dilakukan mendorong perekonomian daerah, dan akan menambah pendapatan negara.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024