Mamuju (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Barat, menggelar malam renungan keprihatinan terhadap korban penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Aksi yang dilakukan di Anjungan Pantai Manakarra Mamuju, pada Sabtu malam tersebut, digelar dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2021.

Malam renungan keprihatinan terhadap korban penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba itu dilakukan dengan menyalahkan lilin dan melakukan renungan serta doa bersama. 

Aksi itu dihadiri forkopimda, instansi vertikal di Provinsi Sulbar, Maradika Mamuju dan seluruh komponen masyarakat di kabupaten dan Provinsi Sulbar.

"Jadi, HANI ini bukan euforia atau perayaan yang dirayakan secara berlebihan, akan tetapi ini merupakan hari peringatan dan keprihatinan," kata Kepala BNN Provinsi Sulbar Brigjen Pol Sumirat Dwiyanto.

"Oleh sebab itu, bersama unsur forkopimda, instansi vertikal, Maradika Mamuju dan berbagai lapisan masyarakat mengadakan malam renungan menjelang detik-detik peringatan Hari Anti Narkotika Internasional dengan menyalahkan lilin, melakukan renungan dan doa bersama," tambahnya.

Aksi itu dilakukan kata Sumirat Dwiyanto, mengingat masih banyaknya kasus penyalahgunaan narkoba, termasuk di Provinsi Sulbar.

Ia mengungkapkan, beberapa waktu terakhir, banyak kasus kejahatan narkotika    yang berhasil diungkap, baik oleh polda, polres maupun BNN Provinsi Sulbar. 

Hal itu, lanjutnya, menunjukan bahwa di satu sisi keberhasilan aparat penegak hukum dalam memberantas pernyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, namun di sisi lain menunjukan semakin masifnya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Provinsi Sulbar. 

Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba menurut Sumirat Dwiyanto, akan berpengaruh pada kemajuan dan pertumbuhan dan perkembangan pembangunan, karena narkoba dapat menghancurkan SDM, perekonomian maupun pembangunan.

"Dengan melihat dampak negatif tersebut sudah sepantasnya kita semua merasa prihatin terhadap masih masifnya kejahatan narkotika di negara kita tercinta ini, khusunya di Sulbar. Inilah yang menjadi salah satu alasan digelarnya aksi malam keprihatinan ini," terang Sumirat Dwiyanto.

Melalui malam renungan keprihatinan terhadap korban penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba itu, Sumirat Dwiyanto berharap penyalahgunaan dan  peredaran gelap narkoba yang telah mengancam masa depan Provinsi Sulbar  bisa dinimalisir.

"Kami ingin masyarakat sadar akan bahaya narkotika. Para pecandu dipeluk, dirangkul dan diberi kasih sayang serta diajak untuk melaksanakan rehabilitasi di BNN Sulbar agar mereka menjadi pulih dan produktif kembali," ujarnya. 

"Sedangkan peredaran yg dilakukan oleh bandar, pengedar dan kaki tangannya segera laporkan kepada aparat hukum terkait agar dapat ditindak dan divonis maksimal sesuai dengan hukum yang berlaku," tegas Sumirat Dwiyanto.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024