Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan empat formasi bagi tujuh orang penyandang disabilitas pada seleksi penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) tahun 2021.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulsel Imran Jausi di Makassar, Senin mengemukakan penentuan formasi tersebut telah melalui pengecekan data-data calon pelamar yang melibatkan ketua komunitas penyandang disabilitas Sulsel dan pihak Dinas Sosial.
Hal itu dilakukan untuk memastikan formasi yang disiapkan memiliki peminat, sehingga status pendidikan para penyandang disabilitas menjadi rujukan untuk penentuan formasi khusus disabilitas pada CPNS 2021.
"Memang penting tersedia orang-orang yang bisa dan akan melamar di situ (formasi) sesuai latar belakang pendidikan, makanya kita kordinasi dengan komunitas disabilitas Sulsel, kerjasama Dinsos untuk mengecek data-data pelamar," ujar Imran.
Ia menyebut empat formasi yang disiapkan Pemprov Sulsel beserta jumlah kuotanya masing-masing yakni Analis Perbendaharaan 2 orang (S1 ekonomi) untuk penempatan di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD Sulsel).
Selanjutnya Ahli Pertama-Arsiparis 1 orang (S1 kearsipan) yang akan ditempatkan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Pengelola Keuangan 1 orang (D-III akuntansi, manajemen, administrasi) penempatan pada Sub Bagian Tata Usaha RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Makassar.
Sementara pada formasi Terampil-Pustakawan dibutuhkan 3 orang (D-II Perpustakaan/D-II Ilmu Perpustakaan) pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel.
Menurut Imran, pemilihan formasi ini disesuaikan dengan kemampuan para disabilitas yang terbatas, sehingga formasi yang disiapkan tidak terlalu membutuhkan fisik dalam pengerjaannya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan tujuh formasi untuk kaum disabilitas dari 349 formasi pada seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) di Sulawesi Selatan tahun 2021.
"Ini sesuai regulasi kuota disabilitas yakni 2 persen dari formasi yang disetujui, jumlahnya adalah tujuh orang atau kuota," ujarnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulsel Imran Jausi di Makassar, Senin mengemukakan penentuan formasi tersebut telah melalui pengecekan data-data calon pelamar yang melibatkan ketua komunitas penyandang disabilitas Sulsel dan pihak Dinas Sosial.
Hal itu dilakukan untuk memastikan formasi yang disiapkan memiliki peminat, sehingga status pendidikan para penyandang disabilitas menjadi rujukan untuk penentuan formasi khusus disabilitas pada CPNS 2021.
"Memang penting tersedia orang-orang yang bisa dan akan melamar di situ (formasi) sesuai latar belakang pendidikan, makanya kita kordinasi dengan komunitas disabilitas Sulsel, kerjasama Dinsos untuk mengecek data-data pelamar," ujar Imran.
Ia menyebut empat formasi yang disiapkan Pemprov Sulsel beserta jumlah kuotanya masing-masing yakni Analis Perbendaharaan 2 orang (S1 ekonomi) untuk penempatan di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD Sulsel).
Selanjutnya Ahli Pertama-Arsiparis 1 orang (S1 kearsipan) yang akan ditempatkan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Pengelola Keuangan 1 orang (D-III akuntansi, manajemen, administrasi) penempatan pada Sub Bagian Tata Usaha RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Makassar.
Sementara pada formasi Terampil-Pustakawan dibutuhkan 3 orang (D-II Perpustakaan/D-II Ilmu Perpustakaan) pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel.
Menurut Imran, pemilihan formasi ini disesuaikan dengan kemampuan para disabilitas yang terbatas, sehingga formasi yang disiapkan tidak terlalu membutuhkan fisik dalam pengerjaannya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan tujuh formasi untuk kaum disabilitas dari 349 formasi pada seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) di Sulawesi Selatan tahun 2021.
"Ini sesuai regulasi kuota disabilitas yakni 2 persen dari formasi yang disetujui, jumlahnya adalah tujuh orang atau kuota," ujarnya.