Mamuju (ANTARA) - Sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR dan DPD RI tahun 2021 dalam rangka HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia yang berlangsung di ruang rapat paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Senin, menjadi hari spesial bagi masyarakat Provinsi Sulawesi Barat.

Saat sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR dan DPD RI tahun 2021 itu, Presiden Joko Widodo terlihat mengenakan pakaian adat Suku Baduy.

Sementara, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengenakan pakaian adat khas Suku Mandar.

Inilah yang menjadi spesial bagi warga Provinsi Sulawesi Barat dan menjadi kado istimewa bagi masyarakat di provinsi ke-33 di Indonesia pada HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini.

"Hari ini, dalam rangka memperingati HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia warga Sulbar patut berbangga sebab pak KH Ma'ruf Amin, Wakil Presiden Republik Indonesia mengenakan pakaian adat Mandar, pada acara kenegaraan," kata mantan Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh.

Pakaian adat pria Suku Mandar terbagi dalam beberapa unsur, yakni "Songkok to Bone" yang terbuat dari pelepah pohon lontar, jas dan celana panjang berwarna hitam serta sarung pengikat yang terbuat dari sutra khas Mandar atau "Saqbe Mandar".

Perpaduan dari jas hitam serta celana hitam dengan kain sarung tenun khas Mandar yang digunakan sebagai ikat pinggang, menjadikan pakaian adat tersebut melambangkan filosipi bahwa pria Mandar harus gesit dan cekatan dalam bekerja.

Pakaian adat suku Mandar tersebut biasa dipakai pada setiap kegiatan, baik pemerintahan, budaya serta kegiatan budaya di Sulbar.

Secara umum, simbol pakaian adat Mandar ini sejak dahulu kala sudah digunakan oleh leluhur suku Mandar, pada setiap kegiatan dan sampai saat ini masih terus dilestarikan.

Hal itu merupakan simbol pemersatu seluruh warga Mandar dalam bingkai pakaian daerah yang menyejukkan, indah dan juga berwibawa.

Mantan anggota DPR RI periode 1999-2004 itu menyampaikan apresiasi masyarakat Sulbar atas penghargaan negara kepada masyarakat Sulbar dalam bentuk pakaian adat pada Sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR dan DPD RI tahun 2021 dalam rangka HUT ke-76 Kemerdekaan Republi Indonesia tersebut.

Ini menjadi kado istimewa masyarakat Sulbar di HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia. Tentu, masyarakat Sulbar patut berbangga dan ini harus diapresiasi sebab pakaian tradisional Sulbar digunakan oleh pimpinan negara dalam acara kenegaraan.

"Kita bangga menjadi anak Sulbar, bangga dengan budaya Sulbar, bangga dengan tradisional yang ditinggalkan nenek moyang kita di Mandar dan Sulbar," ungkapnya.

"Hari ini, kebanggaan kita itu justru akan lebih naik ke tingkat nasional karena pakaian daerah yang kita banggakan, kita cintai  dan sayangi itu digunakan oleh Bapak KH Ma'ruf Amin dalam upacara memperingati HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia," kata Ketua DPW Partai Nasdem Sulbar tersebut.

Apresiasi dan kebanggaan atas penggunaan baju adat Suku Mandar pada acara kenegaraan itu juga disampaikan Putra Mahkota Kerajaan Mamuju Andi Bau Akram Dai.

"Tentu, kta harus bersyukur dan bangga sebab pakaian adat Mandar dijadikan sebagai salah satu pakaian adat pada peringgatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia," kata Maradika (Raja) Mamuju yang akrab disapa Pue Akram tersebut.

Tantangan ekonomi kreatif

Momentum bersejarah dan sangat spesial bagi masyarakat Sulbar ketika Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengenakan pakaian adat Suku Mandar, tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menjadi tantangan untuk dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulbar Farid Wajdi menyebut, momentum Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengenakan pakaian adat Suku Mandar itu, bukan hanya sekedar kebanggaan, tetapi sebuah tantangan.

"Tidak hanya sebatas kebanggaan, tetapi ini menjadi tantangan bagi pelaku ekonomi kreatif 'Saqbe Mandar' atau sarung sutra khas suku Mandar," kata Farid Wajdi.

Masyarakat, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulbar lanjut Farid Wajdi menyampaikan apresiasi dan merasa berbangga atas dikenakannya pakaian khas Mandar pada acara kenegaraan saat sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR dan DPD RIahun 2021, di ruang rapat paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD.

Pakaian adat Mandar yang dikenakan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin pada kegiatan kenegaraan itu menjadi sebuah promosi untuk komunitas ekonomi kreatif berbahan sutra khas Mandar.

"Syukur Alhamdulillah, pak Wapres menggunakan pakaian adat Mandar. Tetapi bagi kita, ini adalah sebuah tantangan bagaimana pakaian adat itu dihadirkan menjadi sebuah hasil ekonomi kreatif masyarakat Sulbar sehingga dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha berbasis bahan saqbe itu," jelas Farid Wajdi.

Melalui momentum promosi pakaian adat Mandar yang dilakukan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin pada sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR dan DPD RI tahun 2021 menjelang HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia, Farid Wajdi mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif Saqbe Mandar untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi agar pakaian khas Mandar itu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah itu

Tentu saja menjadi kesempatan emas sekaligus sebagai tantangan bagi para pelaku ekonomi kreatif berbahan Saqbe Mandar untuk lebih membuat pruduk yang lebih inovatif dan dinamis.

"Jadi, penggunaan pakaian adat Mandar oleh Wapres ini adalah peluang pasar bagi para pelaku usaha kreatif Saqbe Mandar untuk meningkatkan produksi yang pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini," ujar Farid Wajdi.

Pelestarian Budaya

Pada momentum peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia ini, Anwar Adnan Saleh yang juga merupakan suami dari Wakil Gubernur Sulbar saat ini Enny Anggraeni Anwar mengajak seluruh masyarakat Sulbar, khususnya kalangan generasi muda untuk tetap mencintai budaya, tetap mengabadikan budaya yang ada di tanah Mandar dan Sulbar pada umumnya.

"Kalau orang lain saja bangga dengan pakaian daerah kita apalagi kita sendiri," kata Anwar Adnan Saleh.

Secara tersirat,  pengenaan pakaian adat daerah pada setiap kegiatan kenegaraan merupakan, komitmen pemerintahan Joko Widodo, sejak periode awal hingga memasuki periode kedua ini.

Presiden Joko Widodo selalu mengangkat tradisi, mengangkat budaya ke panggung internasional karena peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ini diikuti oleh perwakilan negara-negara lain dan juga disiarkan secara internasional.

"Jadi, kali ini Wapres menggunakan pakaian adat Mandar saya kira itu bagian yg harus diapresiasi dan tentu saya ingin menyatakan bahwa bangga saya kepada Presiden dan Wapres," ujar Anwar Adnan Saleh.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulbar juga menyampaikan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya dalam menunjang pariwisata daerah, termasuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Selain pariwisata, pihaknya juga mengemban misi meningkarkan ekonomi kreatif Sulbar.

"Ada dua tugas penting yang kami emban, yakni pariwisata dan ekonomi kreatif. Nah, di momen saat Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengenakan pakaian adat Mandar inilah menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan inovasi para pelaku ekonomi kreatif, sekaligus bagaimana ini menjadi bagian dari promosi wisata," jelas Farid Wajdi.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat di Sulbar untuk ikut melestarikan berbagai budaya dan kreativitas daerah itu dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Jika kalau bukan kita yang menjaga siapa lagi. Momentum ini, bukan hanya kado istimewa bagi masyarakat Sulbar tetapi menjadi peringatan bagi kita untuk senantiasa menjaga kelestarian budaya kita sebab pemerintah sendiri sangat menjunjung dan menghargai budaya kita," ujar Farid Wajdi.  

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024