Mamuju (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, menggelar lomba cerdas cermat Museum Mandar sebagai upaya memperkenalkan budaya Mandar kepada para pelajar dan siswa/siswi di daerah itu.

Kepala Bidang Pengembangan Kebudayaan Disbudpar Majene M Yasin Djamil, Rabu mengatakan, lomba cerdas cermat Museum Mandar yang mengangkat tema 'Kenalilah Budaya Mandar dan Raihlah Prestasi' itu dilaksanakan di Aula Tammajarra LPMP Sulbar.

"Lomba terdiri dari dua kategori, yaitu SMP dan SMA. Sebanyak 27 peserta dari sembilan sekolah untuk kategori SMP dan untuk SLTA diikuti 37 perserta dari lima sekolah," kata Yasin Djamil, yang juga selaku Ketua Panitia lomba Cerdas cermat Museum Mandar.

Lomba tersebut juga lanjut Yasin Djamil bertujuan membangkitkan keinginan siswa banyak belajar tentang koleksi yang ada di Museum Mandar di Kabupaten Majene dan berkunjung ke museum.  

"Museum Mandar memiliki 1.400 koleksi, baik di masa prasejarah, jaman kolonial hingga masa kemerdekaan. Tidak hanya itu, bangunan Museum Mandar juga merupakan peninggalan Belanda yang dibangun 1908 yang dahulunya ditempati sebagai 'boyang tomonge' atau rumah sakit," ujar Yasin Djamil.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Majene A Beda Basharoe mengatakan karena situasi pandemi COVID-19 sehingga tidak memungkinkan melaksanakan lomba itu di Museum Mandar.

"Apalagi harus melibatkan banyak peserta dari SMP dan SMA. Kami terpaksa melaksanakan di LPMP Sulbar, karena kegiatan ini melibatkan banyak orang dan harus mematuhi protokol kesehatan," ujar Beda Basharoe.

Wakil Bupati Majene Arismunandar yang membuka lomba cerdas cermat Musuem Mandar itu mengatakan kegiatan tersebut bermanfaat dan berharga untuk diikuti, khususnya bagi kalangan generasi muda.

Ia berharap kegiatan tersebut dapat membangkitkan semangat para siswa sekolah untuk mendalami pengetahuan tentang budaya Mandar dan memahami peradaban sejarah masa lalu, sekaligus mengetahui koleksi-koleksi yang ada di Museum Mandar.

"Karena dalam budaya Mandar itu, ada nilai yang bisa diambil, mulai dari prilaku dan gaya hidup yang perlu kita ketahui," ujarnya.

Ia juga menyemangati para peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut karena secara langsung telah mempelajari kebudayaan Mandar.

Sedangkan Kepala LPMP Sulbar Sinar Alam mengatakan, museum merupakan media penyambung masa lalu dan sekarang.  

"Masyarakat Majene harus bersyukur dan bangga, Karna Museum Mandar hanya ada satu-satunya di Majene," ujar Sinar Alam.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024