Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat angka transaksi ekspor provinsi itu sepanjang Januari hingga Agustus 2021 sebanyak 836,82 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala BPS Sulsel Suntono di Makassar, Rabu, mengatakan beberapa komoditas unggulan Sulsel dikirim melalui beberapa pelabuhan dan dari masa ke masa, nikel masih menjadi primadona.
"Kalau berdasarkan data dari Januari hingga Agustus itu nilainya sudah 836,82 juta dolar AS dan komoditas nikel selalu menyumbang lebih besar," ujarnya.
Data statistik yang diumumkan secara periodik, nilai transaksi ekspor setiap bulannya mengalami fluktuasi dimulai pada Januari 2021 yang membukukan angka transaksi sebanyak 74,04 juta dolar AS.
Angka transaksi pada Februari tercatat 108,78 juta dolar AS atau mengalami peningkatan 46,92 persen, Maret sebanyak 113,69 juta dolar AS meningkat 4,51 persen.
Sementara pada April 2021 nilai transaksi kembali mengalami penurunan 4,44 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat transaksi sebanyak 108,64 juta dolar AS.
Pada Mei 2021, kembali nilai transaksi mengalami penurunan 1,52 persen atau tercatat nilai transaksinya sebanyak 106,99 juta dolar AS. Pada sebanyak Juni 101,85 juta dolar AS menurun 4,81 persen dari bulan sebelumnya dan pada Juli kembali meningkat 5,07 persen menjadi 107,01 juta dolar AS.
"Nanti di bulan Juli itu mengalami peningkatan lagi sebanyak 5,07 persen dan pada bulan Agustus meningkat lagi menjadi 8,22 persen atau dengan nilai transaksi pada Agustus sebanyak 115,81 juta dolar AS," katanya.
Suntono menyatakan angka transaksi periode Januari hingga Agustus 2021 sedikit lebih baik dari transaksi yang sama periode 2020 yang hanya membukukan nilai transaksi sebanyak 756,64 juta dolar atau secara persentase naik sekitar 10,60 persen.
"Kalau C to C Januari-Agustus 2021 sebanyak 836,82 juta dolar AS berbanding 756,64 juta dolar AS atau naik 10,60 persen," ucapnya.
Kepala BPS Sulsel Suntono di Makassar, Rabu, mengatakan beberapa komoditas unggulan Sulsel dikirim melalui beberapa pelabuhan dan dari masa ke masa, nikel masih menjadi primadona.
"Kalau berdasarkan data dari Januari hingga Agustus itu nilainya sudah 836,82 juta dolar AS dan komoditas nikel selalu menyumbang lebih besar," ujarnya.
Data statistik yang diumumkan secara periodik, nilai transaksi ekspor setiap bulannya mengalami fluktuasi dimulai pada Januari 2021 yang membukukan angka transaksi sebanyak 74,04 juta dolar AS.
Angka transaksi pada Februari tercatat 108,78 juta dolar AS atau mengalami peningkatan 46,92 persen, Maret sebanyak 113,69 juta dolar AS meningkat 4,51 persen.
Sementara pada April 2021 nilai transaksi kembali mengalami penurunan 4,44 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat transaksi sebanyak 108,64 juta dolar AS.
Pada Mei 2021, kembali nilai transaksi mengalami penurunan 1,52 persen atau tercatat nilai transaksinya sebanyak 106,99 juta dolar AS. Pada sebanyak Juni 101,85 juta dolar AS menurun 4,81 persen dari bulan sebelumnya dan pada Juli kembali meningkat 5,07 persen menjadi 107,01 juta dolar AS.
"Nanti di bulan Juli itu mengalami peningkatan lagi sebanyak 5,07 persen dan pada bulan Agustus meningkat lagi menjadi 8,22 persen atau dengan nilai transaksi pada Agustus sebanyak 115,81 juta dolar AS," katanya.
Suntono menyatakan angka transaksi periode Januari hingga Agustus 2021 sedikit lebih baik dari transaksi yang sama periode 2020 yang hanya membukukan nilai transaksi sebanyak 756,64 juta dolar atau secara persentase naik sekitar 10,60 persen.
"Kalau C to C Januari-Agustus 2021 sebanyak 836,82 juta dolar AS berbanding 756,64 juta dolar AS atau naik 10,60 persen," ucapnya.