Makassar (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan mendukung Komunitas Sepeda Lipat (Slim) Makassar yang akan menyelenggarakan wisata bersepeda Sulawesi (JPS) selama tiga hari menempuh jarak 333 kilometer dari Makassar hingga Kabupaten Toraja.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini, karena para peserta bisa melihat langsung sejumlah destinasi wisata kita dengan bersepeda. Kegiatan ini dinilai sebagai salah satu upaya memulihkan ekonomi pariwisata kita” kata Kepala Disbudpar Sulsel Prof Muhammad Jufri saat jumpa pers. konferensi dengan panitia pelaksana di hotel Claro Makassar, Rabu.
Menurutnya, wisata bersepeda akan sangat membantu pemerintah dalam mempromosikan sejumlah destinasi wisata alam, serta wisata dan situs sejarah lainnya saat melintasi sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan.
Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pariwisata kabupaten dan kota untuk mendukung kegiatan tersebut, mengingat sejumlah peserta sebagian berasal dari luar Sulsel.
“Nantinya para peserta akan dikenalkan dengan sejumlah lokasi wisata alam, misalnya di Rammang-Ramang, Kabupaten Maros, lokasi bersejarah patung Habibie Ainun di Kota Pare-pare, kuliner daerah dan lain sebagainya,” ujar Kepala Sekolah. kampus UNM Makassar.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, juga mendapat respon dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai solusi untuk memulihkan dan menghidupkan kembali sektor pariwisata yang sempat terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19.
Ketua Panitia Wisata Pesona Sulawesi, Syamruddin dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan tersebut akan berlangsung mulai 11-14 November 2021. Mulai dari Gedung Kantor Gubernur Makassar dan finis di Kabupaten Tana Toraja. Rute perjalanan akan melintasi sembilan kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.
Untuk jumlah peserta ada ratusan yang ikut. Karena ini bukan balapan, kata dia, panitia membagi pitstop menjadi tiga etape. Panggung hari pertama di Kabupaten Barru. Peserta disuguhi makan siang oleh bupati, kemudian ke Kabupaten Pinrang, setelahmenyelesaikan dan menghabiskan malam. Tahap kedua dari Pinrang menuju Cakke, Kabupaten Enrekang dan menyapa bupati.
Peserta nantinya akan melihat langsung panorama alam wisata alam pegunungan dan bermalam. Tahap ketiga, dimulai dari Cakke, Enrekang hingga finish di Kabupaten Tana Toraja dan disambut oleh Bupati setempat disertai dengan tarian dan pembagian cinderamata bagi peserta yang bermalam di Hotel Missliana. Besok, para peserta akan berkeliling ke sejumlah lokasi tujuan wisata di Tana Toraja dan Toraja Utara.
“Kegiatan ini sepenuhnya sesuai dengan protokol kesehatan. Seluruh peserta wajib mengikuti tes Antigen. Kami juga menyiapkan ambulans, tim evakuasi dan teknisi untuk mengantisipasi segala kendala selama kegiatan berlangsung,” imbuhnya.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini, karena para peserta bisa melihat langsung sejumlah destinasi wisata kita dengan bersepeda. Kegiatan ini dinilai sebagai salah satu upaya memulihkan ekonomi pariwisata kita” kata Kepala Disbudpar Sulsel Prof Muhammad Jufri saat jumpa pers. konferensi dengan panitia pelaksana di hotel Claro Makassar, Rabu.
Menurutnya, wisata bersepeda akan sangat membantu pemerintah dalam mempromosikan sejumlah destinasi wisata alam, serta wisata dan situs sejarah lainnya saat melintasi sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan.
Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pariwisata kabupaten dan kota untuk mendukung kegiatan tersebut, mengingat sejumlah peserta sebagian berasal dari luar Sulsel.
“Nantinya para peserta akan dikenalkan dengan sejumlah lokasi wisata alam, misalnya di Rammang-Ramang, Kabupaten Maros, lokasi bersejarah patung Habibie Ainun di Kota Pare-pare, kuliner daerah dan lain sebagainya,” ujar Kepala Sekolah. kampus UNM Makassar.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, juga mendapat respon dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai solusi untuk memulihkan dan menghidupkan kembali sektor pariwisata yang sempat terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19.
Ketua Panitia Wisata Pesona Sulawesi, Syamruddin dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan tersebut akan berlangsung mulai 11-14 November 2021. Mulai dari Gedung Kantor Gubernur Makassar dan finis di Kabupaten Tana Toraja. Rute perjalanan akan melintasi sembilan kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.
Untuk jumlah peserta ada ratusan yang ikut. Karena ini bukan balapan, kata dia, panitia membagi pitstop menjadi tiga etape. Panggung hari pertama di Kabupaten Barru. Peserta disuguhi makan siang oleh bupati, kemudian ke Kabupaten Pinrang, setelahmenyelesaikan dan menghabiskan malam. Tahap kedua dari Pinrang menuju Cakke, Kabupaten Enrekang dan menyapa bupati.
Peserta nantinya akan melihat langsung panorama alam wisata alam pegunungan dan bermalam. Tahap ketiga, dimulai dari Cakke, Enrekang hingga finish di Kabupaten Tana Toraja dan disambut oleh Bupati setempat disertai dengan tarian dan pembagian cinderamata bagi peserta yang bermalam di Hotel Missliana. Besok, para peserta akan berkeliling ke sejumlah lokasi tujuan wisata di Tana Toraja dan Toraja Utara.
“Kegiatan ini sepenuhnya sesuai dengan protokol kesehatan. Seluruh peserta wajib mengikuti tes Antigen. Kami juga menyiapkan ambulans, tim evakuasi dan teknisi untuk mengantisipasi segala kendala selama kegiatan berlangsung,” imbuhnya.